Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan peningkatan signifikan investasi Uni Emirat Arab (UEA) dari posisi ke-25 menjadi 5 besar dalam waktu dekat.
Target ambisius tersebut disampaikan Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dalam pertemuan eksklusif dengan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Obald, di Kediaman Dubes UEA, Jakarta, Rabu (13/08/2025).
Namun, capaian investasi UEA di Kaltim saat ini masih berada pada angka US$ 53 juta yang menempatkan negara Timur Tengah tersebut di peringkat ke-25 dari 126 negara yang menanamkan modal di Indonesia.
"Investasi UEA di Kaltim saat ini mencapai sekitar US$53 juta, menempatkan UEA di posisi ke-25 dari 126 negara yang berinvestasi di Indonesia. Dan kami berharap investasi ini dapat meningkat, khususnya di bidang energi baru terbarukan maupun energi konvensional," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/8/2025).
Dia menambahkan, pemerintah daerah telah memetakan beberapa proyek strategis yang tengah berjalan.
Di antaranya adalah pembangunan refinery pengolahan minyak kelapa sawit dan minyak makan di Teluk Balikpapan yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan produksi secara masif.
Baca Juga
Tak hanya itu, salah satu korporasi UEA juga aktif melakukan eksplorasi energi di wilayah Kaltim.
Menariknya, Rudy juga mengungkapkan rencana pembukaan maskapai penerbangan UEA yang akan beroperasi di Kaltim pada tahun 2028.
Inisiatif ini merupakan bagian integral dari upaya memperkuat konektivitas dan memperbesar peran Kaltim dalam aktivitas ekonomi UEA di Nusantara.
Sementara itu, fondasi hubungan bilateral Indonesia-UEA yang telah terjalin selama 48 tahun menjadi modal dasar yang kuat untuk ekspansi kerja sama.
Adapun, Duta Besar UEA Abdulla Salem menyatakan antusiasmenya terhadap prospek kerja sama yang lebih erat.