Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Ekonomi Kalimantan Timur kembali tercatat tumbuh 4,69% pada kuartal II/2025. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan angka ini menandakan perlambatan dari pencapaian kuartal II/2024 yang sempat menyentuh 5,85%.
"Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II-2025 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto [PDRB] atas dasar harga berlaku mencapai Rp221,77 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp147,96 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/8/2025).
Sektor industri pengolahan mencuri perhatian dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 15,12%. Yusniar melanjutkan komoditas tersebut meliputi hasil kilang migas/BBM, bahan kimia seperti amonia anhidrat dan pupuk, semen clinker, fero nikel, serta turunan CPO seperti Palm Fatty Acid Distillate (PFAD).
"Fenomena ini didorong oleh meningkatnya permintaan berbagai komoditas unggulan hasil industri pengolahan yang dipasarkan ke luar wilayah," katanya.
Di sisi lain, sektor jasa lainnya dan penyediaan akomodasi makan minum masing-masing tumbuh 13,96% dan 9,97%. Namun, dia mengungkapkan bahwa tidak semua sektor menggembirakan. Sektor pertambangan dan penggalian yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Kaltim justru mengalami kontraksi 0,13%.
Sektor konstruksi pun terpeleset dengan penurunan 0,11%. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa tetap menjadi penopang dengan pertumbuhan 7,18%.
Baca Juga
Sementara itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh moderat 4,58%, dan pembentukan modal tetap bruto naik tipis 1,72%. Yang mengkhawatirkan adalah anjloknya pengeluaran konsumsi pemerintah hingga 18,64% sebagai salah satu penggerak roda perekonomian daerah.
Yusniar menjelaskan ekonomi Kaltim justru mengalami akselerasi dengan pertumbuhan 2,26% (quarter-to-quarter/qtq) bila dibandingkan dengan kuartal I/2025. Hal ini kontras dengan kuartal pertama yang sempat terkontraksi 1,77 persen terhadap kuartal IV/2024.
Secara kumulatif, Yusniar menyampaikan kinerja ekonomi semester I/2025 tumbuh 4,39% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Dalam konteks regional, Kaltim tetap mempertahankan posisinya sebagai penggerak utama ekonomi Pulau Kalimantan dengan kontribusi mencapai 46,58%.
Adapun, Yusniar menuturkan dari segi pertumbuhan, Kaltim berada di urutan keempat setelah Kalbar (5,59%), Kalsel (5,39%), dan Kalteng (4,99%).
Sebagai informasi, struktur ekonomi Kaltim masih didominasi sektor pertambangan dan penggalian (34,11%), diikuti industri pengolahan (20,33%), konstruksi (11,48%), pertanian-kehutanan-perikanan (9,65%), dan perdagangan (7,54%).