Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Kalimantan Timur mencatatkan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir dengan 1.045 kunjungan pada Juni 2025.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan lonjakan spektakuler wisman ini mencapai 259,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Juni 2025 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1.045 kunjungan, naik 19,16% [month to month/MtM]," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/8/2025).
Tak pelak, angka ini diplot sebagai pencapaian tertinggi sejak Januari 2023, sekaligus menandai momentum kebangkitan sektor pariwisata pasca-pandemi.
Menariknya, wisatawan asal Brunei Darussalam menjadi kontributor terbesar dengan 402 kunjungan atau 38,47% dari total wisman. Malaysia menyusul dengan 216 kunjungan (20,67%) dan Singapura 108 kunjungan (10,34%), sekaligus mengukuhkan posisi strategis Kaltim sebagai destinasi regional Asean.
Kendati demikian, terjadi penurunan TPK hotel berbintang sebesar 0,98 poin dari Mei 2025, bahkan anjlok 18,51 poin dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 70,20%.
Baca Juga
Yusniar menyebutkan hotel bintang lima mengalami penurunan paling drastis, yaitu dari 74,63% pada Juni 2024 menjadi 45,49%.
Sementara itu, perjalanan wisatawan nasional (wisnas) menunjukkan tren menggembirakan dengan 5.810 perjalanan, atau naik 143,10% secara bulanan (MtM) dan 96,35% secara tahunan (year on year/YoY).
Meskipun, angka ini masih belum mampu mengimbangi penurunan okupansi hotel.
Lebih jauh, wisatawan nusantara (wisnus) mencatat 1,40 juta perjalanan pada Juni 2025 atau meningkat 13,68% dari bulan sebelumnya.
Yusniar mengungkapkan Samarinda memimpin sebagai kota tujuan favorit dengan kontribusi 26,34%, diikuti Kutai Kartanegara (22,28%) dan Balikpapan (16,23%).
Aspek lain yang patut dicermati adalah durasi menginap yang cenderung memendek. Rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang turun menjadi 1,56 hari dari 1,61 hari pada Mei 2025.
"Sementara, jika dibandingkan dengan Juni 2024, rata-rata lama menginap tamu mengalami penurunan sebesar 0,25 poin, yaitu dari 1,81 hari menjadi 1,56 hari," jelas Yusniar.
Adapun, dia menuturkan tamu asing menginap rata-rata 2,36 hari, sementara tamu nusantara hanya 1,55 hari.