Bisnis.com, BALIKPAPAN — Transfer Ke Daerah (TKD) Kalimantan Timur mencatatkan realisasi sebesar Rp8,18 triliun atau 21,32% dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp38,41 triliun pada kuartal I/2025.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartono menyatakan momentum ini dipicu oleh lonjakan realisasi Dana Alokasi Khusus Non Fisik yang mencapai 35,50% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan Dana Bagi Hasil yang tumbuh 15,51% (yoy).
Kedua komponen ini menjadi katalisator utama dalam mendorong akselerasi penyaluran dana ke daerah.
"Realisasi TKD dalam postur APBN Kalimantan
Timur tercatat sebesar Rp8,18 triliun (21,32% dari pagu TKD yang sebesar Rp38,41 triliun) pada periode triwulan I 2025," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (13/7/2025).
Dia melanjutkan, realisasi Dana Desa (DD) masih menunjukkan angka yang relatif rendah, yaitu 9,64% atau setara Rp78,12 miliar dari total alokasi sebesar Rp810,05 miliar.
Baca Juga
Dana tersebut tersebar di 841 desa yang berada di tujuh kabupaten di Provinsi Kaltim.
Secara spasial, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memimpin dalam hal persentase realisasi DD dengan pencapaian 31,34% atau senilai Rp9,24 miliar.
Posisi kedua ditempati Kabupaten Kutai Kartanegara dengan realisasi 26,25% atau Rp52,64 miliar.
Secara umum, realisasi belanja APBN Provinsi Kaltim mengalami tren positif dengan mencapai Rp10,38 triliun atau 18,76% dari pagu belanja APBN 2025.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan 2,03% (yoy) dibandingkan kuartal I/2024 yang hanya sebesar Rp10,17 triliun atau 10,61% dari pagu.
Adapun, Budi menuturkan faktor pendorong utama peningkatan realisasi belanja APBN adalah komponen transfer ke daerah yang mengalami pertumbuhan 4,66% (yoy).