Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Pendapatan APBN di Kalimantan Timur tercatat anjlok 40,40% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto menyatakan realisasi pendapatan APBN mengalami kontraksi tajam.
"Capaian pendapatan tercatat sebesar Rp4,93 triliun atau 14,17% dari pagu 2025, atau lebih rendah dibandingkan kuartal I/2024 yang mencapai Rp8,26 triliun atau 18,77% dari pagu (kala itu) ," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (13/7/2025).
Dia menambahkan, penurunan ini terutama disebabkan oleh seretnya penerimaan perpajakan sebesar 41,79% (yoy) dan penerimaan negara bukan pajak yang terkoreksi 31,14% (yoy).
Secara spesifik, penerimaan perpajakan terealisasi Rp4,18 triliun atau 12,80% dari pagu 2025.
Budi mengungkapkan bahwa kontraksi penerimaan pajak dalam negeri mencapai 53,02% (yoy), yang tidak terlepas dari penurunan drastis penerimaan cukai dan pajak pertambahan nilai (PPN) masing-masing sebesar 84,02% (yoy) dan 83,79% (yoy).
Baca Juga
Penurunan cukai sendiri disebabkan oleh berkurangnya pengenaan denda administrasi cukai sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 237/PMK.04/2022.
Adapun penurunan PPN sejalan dengan aktivitas pembangunan IKN yang belum terlalu masif pada periode ini.
Kendati demikian, penerimaan pajak perdagangan internasional tampil sebagai penyelamat kantong kas negara dengan lonjakan sebesar 165,46% (yoy) menjadi Rp0,97 triliun atau 156,96% dari pagu 2025.
Peningkatan ini didorong oleh kenaikan bea masuk dan bea keluar masing-masing sebesar 127,06% dan 175,21% dari pagu tahunan.
Menurut Budi, kenaikan bea masuk dipengaruhi oleh peningkatan importasi komponen kawat diisolasi, kabel dan konduktor listrik, komponen kapal khusus, serta gas petroleum.
Sementara itu, kenaikan bea keluar dipengaruhi oleh kenaikan harga referensi CPO pada kuartal I/2025.
Berdasarkan data Direktorat Bea Cukai Kalbagtim, penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp1,01 triliun atau 63,76% dari target Rp1,58 triliun, atau tumbuh 168,07% (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.