Bisnis.com, BALIKPAPAN - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan menghadapi dilema klasik dalam pembangunan infrastruktur yakni anggaran terbatas tapi kebutuhan perbaikan jalan mendesak.
Meski demikian, langkah konkret telah diambil Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengatasi kondisi jalan berlubang di berbagai titik, khususnya di wilayah pinggiran kota.
Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita, menegaskan pihaknya telah menerapkan strategi pembangunan berbasis prioritas guna mengoptimalkan alokasi anggaran yang ada.
"Karena kondisi fiskal terbatas, kita memilih proyek yang betul-betul prioritas," kata Rita baru-baru ini.
Fakta di lapangan menunjukkan, sejumlah ruas jalan strategis telah mengalami pembenahan signifikan.
Kawasan Sepinggan hingga wilayah-wilayah terpencil kini menampakkan kondisi yang relatif lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
Baca Juga
"Kalau dilihat langsung di lapangan, kerja kita sudah cukup baik. Dari kawasan Sepinggan sampai wilayah-wilayah pelosok, banyak jalan yang sekarang sudah mulus," ujarnya.
Kendati begitu, tantangan sesungguhnya terletak pada pembukaan akses menuju wilayah utara dan selatan kota yang masih memerlukan penanganan intensif.
Rita menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap kualitas infrastruktur yang telah dibangun.
Dia menggarisbawahi urgensi pemeliharaan rutin melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai upaya preventif yang dinilai lebih efisien ketimbang melakukan perbaikan berat di kemudian hari.
Pendekatan ini, menurut Rita, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan efektivitas biaya jangka panjang.
Lebih lanjut, Dinas PU juga menggenjot penyelesaian proyek-proyek strategis seperti pembangunan Jalan MT Haryono dan proses pembebasan lahan di kawasan Sungai Ampal.
Kedua proyek tersebut diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antar kawasan dalam kota, sekaligus mendukung mobilitas masyarakat yang semakin dinamis.
"Khususnya di Jalan Mupakat, kita akan fokus dari hilir ke hulu sepanjang kurang lebih 4 km. Target pembukaan kembali di bagian hilir dijadwalkan tahun 2026," terangnya.
Dia menuturkan realisasi target tersebut masih bergantung pada ketersediaan anggaran dan dukungan berbagai pihak terkait.