Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Balikpapan Siap Bangun Jembatan Penghubung ke KIK, Anggaran Rp600 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersiap membangun jembatan penghubung antara wilayah Balikpapan Barat dan Kawasan Industri Kariangau (KIK).
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersiap membangun jembatan penghubung antara wilayah Balikpapan Barat dan Kawasan Industri Kariangau (KIK) / Istimewa
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersiap membangun jembatan penghubung antara wilayah Balikpapan Barat dan Kawasan Industri Kariangau (KIK) / Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersiap membangun jembatan penghubung antara wilayah Balikpapan Barat dan Kawasan Industri Kariangau (KIK)

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyatakan infrastruktur berskala besar ini diproyeksikan menelan anggaran sekitar Rp600 miliar dan diharapkan turut mengurai kemacetan kota, sekaligus mengakselerasi konektivitas menuju pusat industri.

"Anggaran yang disiapkan sekitar Rp600 miliar dan kita targetkan selesai dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan," kata Rahmad Mas'ud dalam keterangan resmi, Rabu (14/5/2025). 

Rahmad menilai proyek jembatan penghubung sebagai angin segar bagi persoalan lalu lintas yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat, terutama di titik-titik rawan seperti kawasan Muara Rapak dan Kilometer 5, Balikpapan Utara. 

Pembangunan jembatan ini, kata Rahmad, bukan hanya solusi parsial melainkan bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berfokus pada peningkatan infrastruktur vital.

Menurutnya, keberadaan jembatan ini akan signifikan mendorong efisiensi logistik dan distribusi barang dari dan menuju pelabuhan serta kawasan industri di Kariangau.

Selama ini, aksesibilitas ke area tersebut kerap mengganjal, hingga berkontribusi pada kepadatan lalu lintas di ruas-ruas arteri kota. 

Dengan terbukanya akses baru, waktu tempuh antarwilayah diprediksi akan terpangkas secara drastis dan memacu pertumbuhan klaster-klaster industri baru di Kecamatan Balikpapan Barat.

"Kita ingin Balikpapan menjadi kota yang tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi, tapi juga nyaman dan lancar secara mobilitas," ucap Rahmad. 

Selain itu, dia menyoroti keterlibatan pengusaha lokal dalam pelaksanaan proyek, dengan harapan dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Di sisi lain, aspek keberlanjutan lingkungan turut diperhatikan dalam perencanaan proyek strategis ini dengan melibatkan tenaga ahli lingkungan untuk memastikan kelestarian hayati pesisir tetap terjaga. 

Rahmad menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk meminimalisir dampak ekologis, khususnya terhadap ekosistem mangrove yang membentang di sepanjang trase rencana pembangunan. 

"Kita tidak bisa asal bangun. Harus memperhatikan dampak lingkungan, termasuk ketinggian konstruksi," ucapnya.

Dia menuturkan proses pembangunan jembatan ini akan mendapatkan lampu hijau pada akhir tahun 2025 atau paling lambat awal tahun 2026. 

Percepatan ini, kata Rahmad, sangat bergantung pada kesiapan teknis, termasuk penyelesaian Detail Engineering Design (DED) dan proses pembebasan lahan yang acapkali menjadi tantangan tersendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper