Bisnis.com, BALIKPAPAN – Bank Indonesia (BI) menyoroti potensi sektor keuangan sebagai pendorong utama transformasi ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim, Budi Widihartanto, menyatakan Benua Etam memiliki peluang besar untuk berkembang, terutama melalui penguatan sektor keuangan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pada triwulan III/2024, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tercatat masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional dan regional Kalimantan, meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, Kaltim masih memegang pangsa ekonomi tertinggi di Kalimantan,” ujarnya dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Balikpapan, Selasa (10/12/2024).
Perkembangan ekonomi terkini dan proyeksi untuk tahun 2025, kata Budi, fokus pada pertumbuhan sektor-sektor utama seperti pertambangan, industri pengolahan, dan konstruksi.
Dia mengungkapkan bahwa pertumbuhan positif di sektor-sektor ini didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan peningkatan investasi.
Dia melanjutkan, kebijakan moneter dan makroprudensial yang diterapkan saat ini berfokus pada penguatan sektor prioritas pencipta lapangan kerja dan inklusi keuangan melalui dorongan terhadap UMKM untuk Go Export dan Go Digital, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta penguatan kebijakan internasional yang diharapkan mampu mengurangi risiko dan meningkatkan daya saing daerah.
Baca Juga
“Dengan berlanjutnya gejolak global, kebijakan moneter akan tetap pada stabilitas dengan terus mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan (pro-stability and growth). Kebijakan lainnya (makroprudensial, SP, PPU, Ekonomi Keuangan) ditargetkan untuk mendorong pertumbuhan (pro-growth),” tegasnya.
Selain itu, Budi memaparkan beberapa kebijakan Bank Indonesia dalam mendukung transformasi ekonomi Kaltim, seperti mendorong penyusunan kajian/asesmen untuk mendukung transformasi ekonomi, menjalin sinergi dan kolaborasi untuk percepatan transformasi ekonomi, mendorong investasi hijau dan ekonomi berkelanjutan.
“Kemudian, pengembangan UMKM dan wisata sebagai new source of growth dan mengembangkan ekosistem digital untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi,” paparnya.
Dia menuturkan transformasi ekonomi digital juga menjadi kunci, dimana pengembangan ekosistem digital dan perluasan QRIS untuk transaksi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di tahun 2025.