Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prevalensi Stunting di Kota Bontang Paling Tinggi se-Kaltim, Naik 6,4%

Kota Bontang mengalami peningkatan angka prevalensi stunting sebesar 6,4%, diikuti oleh Kabupaten Kutai Timur dengan 4,3%, dan Kabupaten PPU dengan 2,8%.
Petugas mengukur tinggi badan balita sebagai salah satu upaya kontrol dalam mencegah stunting atau tengkes di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Petugas mengukur tinggi badan balita sebagai salah satu upaya kontrol dalam mencegah stunting atau tengkes di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kota Bontang dinilai sebagai daerah dengan penurunan stunting paling lambat di Kalimantan Timur. 

Kota Bontang, yang sekaligus menjadi tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) Kaltim tahun ini, bahkan mengalami peningkatan angka prevalensi stunting sebesar 6,4%, diikuti oleh Kabupaten Kutai Timur dengan 4,3%, dan Kabupaten PPU dengan 2,8%.

Sedangkan, untuk penurunan stunting paling baik dicatatkan oleh Pemkab Kutai Kartanegara meraih angka penurunan 9,5%, diikuti oleh Kabupaten Paser dengan 2,5%, dan Kabupaten Kutai Barat dengan 1,1%. 

"Selamat kepada daerah yang telah menerima penghargaan hari ini. Ini adalah apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik di Bontang, Kamis (25/7/2024).

Kendati demikian, Akmal mengimbau kepada kepala daerah dengan penurunan stunting yang masih rendah untuk tidak merasa malu. “Tugas kita adalah segera melakukan perbaikan," tegasnya. 

Menurut Akmal, rendahnya penurunan angka stunting dan meningkatnya prevalensi stunting bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kesalahan survei dan kurangnya sinergi dalam pembangunan daerah. 

Sebagaimana diketahui, prevalensi stunting adalah jumlah keseluruhan permasalahan stunting yang terjadi pada waktu tertentu di sebuah daerah. 

Akmal turut menekankan pentingnya meritokrasi yang mencakup penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). 

Akmal menjelaskan, data akurat tentang kondisi stunting di daerah akan mendukung program yang tepat sasaran. "Sangat penting bagi daerah memiliki data yang akurat, lengkap, dan mudah diakses untuk memudahkan distribusi anggaran dan sumber daya manusia," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase, mengaku bangga daerahnya dipercaya menjadi tuan rumah Harganas Tingkat Provinsi Kaltim tahun ini dan sependapat dengan Pj Gubernur untuk mengumumkan tiga peringkat terendah. 

"Saya tidak tersinggung. Justru ini menjadi pemicu agar kami bisa lebih baik," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler