Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Kinerja Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertambangan dan Konstruksi di Kaltim

Sektor pertambangan mengalami kenaikan penyerapan tenaga kerja, kontras dengan sektor konstruksi
Aktivitas alat berat kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO)/petrosea.com
Aktivitas alat berat kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO)/petrosea.com

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Kinerja penyerapan tenaga kerja di sektor pertambangan dan konstruksi di Kalimantan Timur menunjukkan data kontras pada Februari 2025.


Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam keterangan resmi, Senin (19/5/2025) mengatakan bahwa sektor pertambangan menyerap tenaga kerja paling banyak, yaitu 46.002 pekerja baru, disusul sektor jasa profesional yang menyerap 35.189 orang, dan sektor pertanian yang menambah 22.808 pekerja dalam setahun terakhir.


Hal itu berbeda dengan sektor seperti jasa pendidikan yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja terbesar dengan kehilangan 22.469 pekerja. Begitu juga dengan sektor konstruksi yang mengalami kontraksi dengan berkurangnya 11.512 pekerja dalam setahun terakhir kendati masih ada proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.


Adapun, secara total jumlah penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur mengalami kenaikan.


"Penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur sebanyak 2.009.990 orang, meningkat 115.996 dari Februari 2024," ujarnya.


Dari sisi status pekerjaan, 53,08% penduduk bekerja pada kegiatan formal, atau turun tipis 0,05% dibandingkan Februari 2024. Yusniar mengungkapkan, mayoritas pekerja di Kaltim berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai sebanyak 49,16%. Selanjutnya, penduduk bekerja didominasi oleh mereka yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu sebesar 28,39% atau meningkat 3,41% dibandingkan tahun lalu.


Namun, persentase pekerja dengan latar belakang pendidikan tinggi, yakni setara diploma dan universitas masih tergolong rendah, yakni hanya 17,51% dari total pekerja.


Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 5,33% atau tercatat turun 0,42% dari periode yang sama tahun lalu. TPT tertinggi masih didominasi oleh lulusan SMA, mencapai 6,88%, meski turun dibandingkan tahun lalu. Menariknya, TPT lulusan universitas tercatat paling rendah, yaitu 3,22%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper