Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Balikpapan Sikat Habis Iklan Rokok Demi Status Kota Layak Anak

Satpol PP Kota Balikpapan laksanakan operasi penertiban masif terhadap iklan dan reklame produk tembakau untuk tindak lanjuti Kota Layak Anak.
Sejumlah pekerja menata tembakau rajangan di gudang penyimpanan PT Gudang Garam Bulu, Temanggung, Jateng, Selasa (19/9/2023). ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejumlah pekerja menata tembakau rajangan di gudang penyimpanan PT Gudang Garam Bulu, Temanggung, Jateng, Selasa (19/9/2023). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan melaksanakan operasi penertiban masif terhadap iklan dan reklame produk tembakau, Kamis (15/5/2025).

Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Boedi Liliono menyatakan penertiban ini digelar ke berbagai wilayah kota sebagai implementasi konkret kebijakan Kota Layak Anak. 

"Kita ingin tidak ada lagi iklan rokok di Balikpapan, karena rokok merupakan salah satu faktor yang mengganggu kesehatan dan dapat memengaruhi anak-anak,” ujarnya di Balikpapan, Kamis (15/5/2025).

Operasi penertiban berfokus pada tiga kecamatan strategis di Balikpapan, yaitu Balikpapan Tengah, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Utara. 

Petugas menyasar berbagai format iklan rokok, mulai dari reklame besar pada papan billboard hingga banner kecil yang terpasang di warung-warung.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Balikpapan telah menetapkan kebijakan anti-iklan rokok sejak 2021 melalui surat edaran yang melarang pemungutan pajak untuk iklan produk tembakau secara eksplisit sebagai hasil dari konsensus antara DPRD dan para pelaku usaha industri rokok kala itu.

"Banner iklan besar pun sebagian besar telah diturunkan. Sekarang kita lanjut menertibkan iklan rokok berukuran kecil yang masih banyak tersebar di warung-warung,” terang Boedi.

Kendati demikian, Boedi mengakui adanya kompleksitas penanganan iklan rokok di media sosial. 

"Kami sedang mengkaji metodologi pengendalian iklan rokok di platform digital, meski ini membutuhkan pendekatan dan kolaborasi lintas sektor," ungkapnya.

Adapun, dia berharap berharap langkah ini bisa mengurangi paparan promosi rokok terhadap anak-anak hingga mendorong gaya hidup sehat sejak dini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper