Bisnis.com, BALIKPAPAN – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan meyakini bahwa target investasi akan terus meningkat dan melampaui angka Rp24 triliun pada 2024.
Optimisme ini didasari oleh performa investasi yang mentereng dalam beberapa tahun terakhir, serta dampak signifikan dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sebagaimana diketahui, realisasi investasi Kota Balikpapan periode tahun 2024 masih dalam tahap pengumpulan data hingga hari ini.
Kepala DPMPTSP Kota Balikpapan, Helmi menyatakan realisasi investasi pada tahun 2023 telah menembus angka Rp24 triliun, jauh melampaui target awal yang ditetapkan sebesar Rp18 triliun.
Bahkan, realisasi hingga kuartal III/2023 telah melewati angka Rp18 triliun, memberikan sinyal kuat bahwa target tahun depan bukan sekadar ambisi, melainkan sebuah proyeksi yang realistis.
Helmi mengatakan kalau tahun kemarin kami dapat Rp24 triliun dan 50% di antaranya dari RDMP atau proyek peningkatan kapasitas kilang, itu berarti dari berbagai sektor lain mendapat Rp12 triliun.
Baca Juga
Menurutnya, keberadaan IKN dianggap sebagai juru kunci investasi di Balikpapan.
Helmi menyebutkan banyak investor yang melakukan kunjungan kerja ke IKN, kemudian memilih Balikpapan sebagai basis operasional mereka karena fasilitas dan infrastruktur yang memadai.
Selain itu, Kawasan Industri Kariangau juga dinilai memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak investor melalui dukungan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan keamanan.
Tak hanya itu, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) milik Pertamina diyakini menjadi pemikat dalam menarik para investor ke Kota Minyak.
"RDMP berkontribusi sebesar 49% dari total investasi pada tahun 2023," jelas Helmi.
Lebih lanjut, Helmi menguraikan bahwa di luar kontribusi RDMP, sektor-sektor lain juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.
"Tahun lalu, di luar RDMP, kita mendapatkan Rp12 triliun, padahal sebelumnya investasi dari sektor lain hanya berkisar Rp3 triliun-Rp4 triliun. Ini adalah peningkatan positif," katanya.
Di sisi lain, dia mengungkapkan sektor makanan dan minuman, khususnya UMKM kuliner, mencatatkan pertumbuhan positif dalam jumlah penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Meskipun nilai investasinya belum sebesar sektor industri, UMKM tetap menjadi pilar penting dalam perekonomian Balikpapan.
Ke depan, Helmi menjelaskan akan terus mengoptimalkan berbagai strategi untuk meningkatkan investasi. Promosi kawasan industri, penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional, serta peningkatan kualitas layanan investasi menjadi fokus utama.
“Balikpapan adalah kota MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Kami akan memanfaatkan momentum ini untuk menarik investor dan memperkenalkan potensi besar yang kami miliki," pungkasnya.