Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program KURKaltim.com Berhasil Salurkan Rp61,54 Miliar Hingga November 2024

Program kredit KURKaltim.com telah berhasil memfasilitasi pengajuan KUR kepada 646 debitur dengan total nilai pengajuan mencapai Rp61,54 miliar.
Uang lembar rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. / Bloomberg-Brent Lewin
Uang lembar rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. / Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Program kredit KURKaltim.com telah berhasil memfasilitasi pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 646 debitur dengan total nilai pengajuan mencapai Rp61,54 miliar hingga November 2024.

Program yang diinisiasi oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Kaltim ini juga menular kepada sejumlah TPKAD di tingkat kabupaten/kota yang mengadopsi model serupa, seperti program Kredit/Pembiayaan Rakyat Melawan Rentenir (K/PMR).

Kepala OJK Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Parjiman menyatakan Provinsi Kalimantan Timur terus didorong dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan. 

“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mengambil peran sentral dalam mendorong perluasan akses pembiayaan bagi masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/12/2024).

Sebagaimana diketahui, Provinsi Kalimantan Timur memiliki 1 TPAKD di tingkat provinsi dan 10 TPAKD di tingkat kabupaten/kota yang secara proaktif menjalankan program-program inovatif. 

Parjiman mencontohkan, TPAKD Kabupaten Kutai Kartanegara dengan program Kredit Kukar Idaman (KKI) mencatatkan performa yang solid, dengan merealisasikan penyaluran dana sebesar Rp30,54 miliar kepada 1.501 debitur yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, pengolahan, perdagangan, dan jasa. 

Senada, TPAKD Kota Samarinda melalui program Kredit Berusaha, Beruntung, Berkah (Bertuah), telah menyalurkan dana sejumlah Rp11,91 miliar kepada 566 pelaku usaha produktif.

“TPAKD Kabupaten Kutai Kartanegara, misalnya, secara intensif menggelar berbagai kegiatan inkubasi yang meliputi edukasi keuangan dan product matching dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK),” terang Jimmy, sapaan akrabnya. 

Dia menambahkan, fokus utama program ini adalah mendukung pengembangan Desa Wisata Pela, yang memiliki potensi atraksi wisata seperti Danau Semayang, tarian tradisional Mije, keberadaan pesut Mahakam, ekowisata, dan kekayaan budaya. 

Selain itu, pengembangan infrastruktur wisata air melalui kapal ferry wisata, longboat, dan perahu nelayan turut menjadi prioritas untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Di sisi lain, Jimmy menjelaskan TPAKD Kota Balikpapan juga menunjukkan keseriusannya dalam mengimplementasikan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Kelurahan Teritip, khususnya melalui pengembangan Agro Wisata Pringgondani. 

“Bersinergi dengan PT BPD Kaltim Kaltara dan Dinas Koperasi, lebih dari 70 pelaku UMKM mendapatkan bekal edukasi pengembangan usaha,” jelasnya. 

Tidak hanya itu, inklusi keuangan syariah turut menjadi perhatian dengan digulirkannya program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Pondok Pesantren Hidayatullah. 

Program ini mencakup edukasi mendalam mengenai keuangan syariah, pasar modal syariah, serta pembukaan 100 rekening santri sebagai langkah awal membudayakan pengelolaan keuangan yang bijaksana.

Kendati demikian, upaya perluasan akses keuangan ini tidak berhenti pada penyaluran pembiayaan. Hingga November 2024, OJK Kaltim Kaltara bersama seluruh pemangku kepentingan sektor keuangan di wilayah tersebut telah menyelenggarakan berbagai program edukasi keuangan yang berhasil menjangkau 9.761 peserta. 

Jimmy mengungkapkan program-program ini memanfaatkan pendekatan tatap muka dan digital untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tengah masyarakat, mulai dari seminar, Training of Trainers (ToT), webinar, lokakarya, hingga pemanfaatan media digital seperti podcast, talkshow radio, dan publikasi melalui media sosial. 

“Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, pelaku industri, praktisi, hingga akademisi, terkait perkembangan sektor ekonomi dan keuangan di Indonesia,” ungkapnya.

Adapun, dia menuturkan pihaknya turut berkomitmen dalam memberikan pelayanan di ranah perlindungan konsumen. 

“Hingga November 2024, sebanyak 395 pengaduan dari wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara telah berhasil diselesaikan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK),” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper