Bisnis.com, BALIKPAPAN – Sektor jasa diklaim menjadi salah satu potensi investasi yang menjanjikan di Kota Balikpapan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Balikpapan Robi Ariadi menyatakan sektor jasa masih tumbuh positif, meskipun industri pengolahan minyak dan turunannya masih mendominasi sektor investasi di daerah ini.
“Investasi di Balikpapan masih didominasi oleh industri pengolahan minyak dan gas. Namun, sektor jasa mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” ujarnya yang dikutip, Senin (23/12/2024).
Menurutnya, hal serupa juga terlihat di Kabupaten Paser, yang masih didominasi oleh sektor tambang dan minyak.
Robi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Balikpapan tetap di atas 5%, dan optimis perekonomian Balikpapan dalam lima tahun ke depan tumbuh cukup tinggi.
“Secara umum, pertumbuhan ekonomi Balikpapan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif dan stabil. Kami percaya bahwa tren ini akan terus berlanjut,” terangnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, BI Balikpapan memandang pembangunan Ibu Kota Negar (IKN) Nusantara sebagai katalis utama yang akan mendorong peluang investasi baru, khususnya dalam sektor jasa yang mencakup perdagangan, logistik, dan pariwisata.
“Dengan adanya IKN, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Di sisi lain, Robi menyatakan bahwa dampak kenaikan UMK akan lebih terasa pada margin industri, meskipun tidak akan memengaruhi pendapatan pekerja secara signifikan.
Sebagaimana diketahui, Upah Minimum Kota (UMK) Balikpapan 2025 naik sebesar 6,5%, yang menjadi Rp3,7 juta.
“Kenaikan UMK 2025 ini sebenarnya cukup stabil. Industri memang harus menyesuaikan margin mereka. Namun, secara keseluruhan, dinamika antara pengusaha dan pekerja masih berada dalam kondisi yang sehat,” pungkasnya.