Bisnis.com, BALIKPAPAN – Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi akan tetap tumbuh kuat dalam kisaran 4,4% hingga 5,2% year-on-year (yoy) pada tahun 2025.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan Fadjar Majardi menyatakan kondisi ini mencerminkan stabilitas yang serupa dengan tahun 2024.
“Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2025 diprakirakan masih tumbuh kuat di tengah berbagai tantangan ketidakpastian global dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/12/2024).
Dia menambahkan, sektor-sektor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kalsel meliputi Pertambangan, Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi.
Kendati demikian, sebagai provinsi yang masih bergantung pada sektor ekstraktif, Kalimantan Selatan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan ekonominya.
“Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, serta akomodasi dan makan minum,” terang Fadjar.
Baca Juga
Menurutnya, Bumi Lambung Mangkurat dapat mendorong sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif.
Adapun, Fadjar memperkirakan Kalsel akan tetap berada dalam rentang sasaran target inflasi nasional, yaitu 2,5% ± 1%.
“Upaya menjaga inflasi pada target memerlukan penguatan sinergi kebijakan dalam kerangka 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif,” pungkasnya.