Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Kaltim Bagikan Resep Tahan Banting pada 2025

Pembangunan IKN membutuhkan material konstruksi, tenaga kerja, dan layanan logistik yang signifikan.
Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Kalimantan Timur./Bisnis
Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Kalimantan Timur./Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur (Kaltim) kini dinilai tengah berada pada momentum positif, dimana peluang bisnis terbuka lebar, seiring dengan penetapan kawasan ini sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Bidang Investasi M Reza Fadhillah menyatakan kondisi ini turut menghadirkan tantangan yang memerlukan strategi resiliensi yang matang. 

“Momentum ini membawa beragam peluang bisnis yang menjanjikan, sekaligus tantangan yang memerlukan strategi resiliensi yang matang,” ujarnya dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Balikpapan, Selasa (10/12/2024).

Dia menambahkan, sektor konstruksi dan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama, dimana pembangunan IKN membutuhkan material konstruksi, tenaga kerja, dan layanan logistik yang signifikan. 

“Pelaku usaha, baik lokal maupun nasional, diharapkan dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta untuk membangun fasilitas publik dan infrastruktur yang diperlukan,” katanya.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam energi terbarukan. Meskipun Benua Etam dikenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah, seperti batu bara, arah kebijakan energi global yang semakin hijau membuka peluang bagi pengembangan energi terbarukan, termasuk tenaga surya dan biomassa. 

"Tetapi tantangannya kita belum tau mana lokasi yang tepat untuk apakah itu PLTS, PLTB atau sebagainya," tambah Fadhillah.

Selanjutnya, dia menyebutkan sektor pariwisata dan eko-wisata juga menawarkan peluang yang menjanjikan. Keindahan alam Kaltim, seperti Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau dan hutan tropis, dapat menarik wisatawan domestik dan internasional. 

“Dengan promosi yang tepat, sektor ini berpotensi meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.

Reza mengingatkan, fokus utama dari pertumbuhan ekonomi adalah presentase jumlah pelaku usaha dari total penduduk. “Idealnya ada di angka lebih dari 5%. Untuk memacu hal tersebut, maka industri primer harus di beri ruang dan insentif, sehingga UMKM akan tumbuh serta mendampinginya,” tegasnya.

Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa ada beberapa cara untuk dapat mempertahankan bisnis dengan baik di tahun 2025, yaitu dengan cara diversifikasi usaha, adopsi teknologi, penguatan kolaborasi, dan menjadikan sustainability sebagai inti bisnis. Kemudian, mampu beradaptasi terhadap perubahan regulasi dan mengatasi tantangan yang ada.

Dia menuturkan tahun 2025 adalah momentum penting bagi Kalimantan Timur untuk menunjukkan potensinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. 

“Dengan mengoptimalkan peluang dan menerapkan strategi resiliensi yang tepat, pelaku usaha di Kaltim dapat menjadi bagian dari transformasi besar ini, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper