Bisnis.com, BALIKPAPAN – Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Oktober 2024 tercatat senilai US$2,19 miliar, atau naik sebesar 34,47% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) Yusniar Juliana menyebutkan ekspor migas turut melonjak US$306,24 juta, atau naik 167,65% dari September 2024.
“Ekspor nonmigas juga tidak ketinggalan dengan peningkatan sebesar 24,44% atau mencapai US$1,88 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2024).
Kendati demikian, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2024, nilai ekspor Benua Etam turun sebesar 11,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau tercatat sebesar US$20,05 miliar.
Jika dilihat secara detail, peningkatan golongan barang paling mencolok terjadi pada ekspor bahan bakar mineral, yang naik sebesar US$267,55 juta atau 21,13% dari bulan sebelumnya.
Sebaliknya, ekspor besi dan baja mengalami penurunan terdalam sebesar US$12,55 juta atau 47,48%.
Baca Juga
Kemudian, Yusniar menyebutkan Tiongkok tetap menjadi tujuan utama ekspor dari Kalimantan Timur, dengan kontribusi sebesar US$6,56 miliar atau 36,19% dari total ekspor Januari hingga Oktober 2024.
Diikuti oleh India dan Filipina, yang masing-masing menyumbang US$2,92 miliar (16,14%) dan US$1,59 miliar (8,82%).
Adapun, dia menuturkan komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan utama ekspor, dengan peranan sebesar 73,81%.
“Tiga pelabuhan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total ekspor adalah Pelabuhan Balikpapan dengan US$578,3 juta, Pelabuhan Samarinda dengan US$516,92 juta, dan Pelabuhan Bonthan Bay dengan US$345,48 juta," pungkasnya.