Bisnis.com, SAMARINDA – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Balikpapan terus memantau dan berusaha mengendalikan penyebaran tuberkulosis (TBC) yang dianggap sangat serius.
Menurut data yang dihimpun oleh DKK Balikpapan, hingga saat ini jumlah pasien TBC tercatat sebanyak 1.825 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiyati menyatakan pentingnya pemeriksaan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Karena TBC ini penularannya cepat, sebab yang keluarga merawat juga beresiko menular," ujarnya belum lama ini.
Kendati demikian, Alwiyati mengingatkan bahwa penyakit ini dapat diatasi dengan pengobatan yang rutin.
"Pasien TBC bisa sembuh asalkan rutin minum obat. Saat ini, kami masih dalam proses pengamatan untuk 1.825 pasien tersebut sambil mencari potensi pasien lain," tambahnya.
Baca Juga
Selain itu, dia menyoroti pentingnya edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. "Hal yang perlu terus dilakukan adalah memberikan edukasi bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat, untuk mengenali gejala TBC seperti batuk yang beberapa minggu tidak sembuh, tengah malam demam," jelas Alwiyati.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kota Balikpapan I Dewa Gede Dony Lesmana mengungkapkan bahwa skrining TBC saat ini sudah bisa dilakukan di semua Puskesmas dengan metode pemeriksaan dahak menggunakan alat tes cepat molekuler.
"Memang tantangannya cukup tinggi, karena kita mengobati orang yang sehat, jadi bukan pasiennya karena pasiennya minum obat TBC," ungkapnya.
Selanjutnya, Dony memaparkan satu kasus TBC bisa mempengaruhi hingga 20 orang di sekitarnya, sehingga terapi pencegahan diberikan kepada kontak erat dari penderita.
"Saat ini program skrining baik secara aktif maupun pasif, sudah gencar dilaksanakan oleh teman-teman Puskesmas. Dan di tahun 2025 rencananya kita akan mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan, namanya screening aktif tuberkulosis," paparnya.
Adapun, Dony menuturkan Balikpapan akan melakukan skrining massal terhadap 3.500 orang dengan kriteria khusus seperti perokok, penderita diabetes, dan mereka yang menunjukkan gejala-gejala TBC tahun 2025.