Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Sektor Pariwisata Bengkayang Terhadap Ekonomi Daerah Melemah

Ada penurunan signifikan pada PAD sektor pariwisata Kabupaten Bengkayang di tahun 2024.
Tarian adat suku dayak Bidayuh Sebujit, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalbar./Antara-Humas
Tarian adat suku dayak Bidayuh Sebujit, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalbar./Antara-Humas

Bisnis.com, BENGKAYANG - Sektor pariwisata di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), berhasil menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp2,110 miliar.

Penghasilan PAD sektor pariwisata itu terdiri dari pajak hotel sebesar Rp734,7 juta, pajak restoran Rp1,340 miliar, dan pajak rekreasi dan olahraga sebesar Rp35,5 juta.

"Ada penurunan signifikan pada PAD sektor pariwisata Kabupaten Bengkayang di tahun 2024 (data sampai bulan September) dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini terutama terjadi pada komponen pajak restoran dan retribusi rekreasi dan olahraga," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang I Made Putra Negara, di Bengkayang, Senin (28/10/2024).

Penurunan PAD tersebut apabila dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp3,063 miliar dengan rincian pajak dari hotel Rp761,5 juta, pajak restoran Rp2,233 miliar, retribusi rekreasi dan olahraga Rp68,4 juta.

Made menjelaskan, ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab penurunan PAD sektor pariwisata ini, di antaranya dampak dari ekonomi pascapandemi.

Meskipun pandemi Covid-19 berlalu, ia melanjutkan, namun dampak ekonominya terutama bagi sektor pariwisata masih terasa. Seperti adanya pengurangan aktivitas wisata, penurunan jumlah wisatawan, dan perubahan perilaku konsumen masih mempengaruhi pendapatan dari sektor ini.

Selain itu, faktor inflasi global yang melanda dunia dan adanya defisit anggaran di Kalbar khususnya Kabupaten Bengkayang menyebabkan daerah melakukan efisiensi di berbagai bidang.

"Ini salah satu juga (defisit anggaran) yang menyebabkan menurunnya peredaran uang di masyarakat, sekaligus menyebabkan daya beli masyarakat juga menurun. Akibatnya masyarakat melakukan efisiensi belanja rumah tangga yang mendahulukan kebutuhan primer dan mengurangi kebutuhan sekunder dan tersier, rermasuk berwisata," katanya lagi.

Dia juga menjelaskan, faktor lainnya adalah adanya persaingan destinasi wisata baru di wilayah lain, bahkan di dalam Kabupaten Bengkayang sendiri dapat menarik minat wisatawan dan mengurangi kunjungan ke destinasi wisata yang sudah ada.

"Kurangnya promosi yang efektif terhadap potensi wisata Kabupaten Bengkayang dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan," kata dia.

Kemudian, juga kualitas destinasi wisata tidak terjaga seperti kebersihan, fasilitas, dan keamanan, maka wisatawan akan enggan berkunjung kembali.

"Adanya perubahan kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan pariwisata juga dapat mempengaruhi PAD," katanya.

Meskipun demikian, dinas setempat tetap berusaha meningkatkan PAD sektor pariwisata Bengkayang dengan memperkuat promosi dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial, bekerja sama dengan influencer, adakan event pariwisata yang menarik yakni festival budaya, lomba olahraga, atau pertunjukan seni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper