Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengeboran Migas di Kalimantan dan Sulawesi Dipacu Semester II/2023

SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi akan lebih agresif dalam pengeboran di berbagai lokasi.
Kepala Perwakilan SKK Migas Azhari Idris./Ist
Kepala Perwakilan SKK Migas Azhari Idris./Ist

Bisnis.com, BALIKPAPAN — SKK Migas Area Kalimantan Sulawesi (Kalsul) telah melakukan pengeboran 160 sumur termasuk beberapa sumur eksplorasi di semester I/2023. 

Kepala Perwakilan SKK Migas Azhari Idris mengatakan bahwa, SKK Migas Kalsul mengatakan hal ini dilakukan untuk mendukung target produksi nasional dan pembangunan daerah dengan terus meningkatkan aktivitas pengeboran minyak dan gas bumi di wilayahnya untuk mencari cadangan baru.

"Kami berharap dapat menemukan cadangan baru yang dapat meningkatkan produksi di tahun depan," ujarnya kepada awak media, Rabu (5/7/2023).

Di semester kedua ini, lanjut Azhari, SKK Migas Kalsul akan lebih agresif dalam pengeboran di berbagai lokasi.

"Kami menyadari bahwa industri migas adalah industri energi tidak terbarukan, sehingga kami harus terus mencari sumber baru untuk menggantikan yang menurun," katanya.

Salah satu lokasi potensial yang telah ditemukan oleh SKK Migas Kalsul adalah di Selat Makassar, dekat dengan Penajam. Di sana, SKK Migas Kalsul sudah menemukan satu lapangan besar, yaitu Lapangan Manpatu-1X.

"Kami berharap segera ada kesepakatan jual beli dengan salah satu pembeli, mungkin RU V atau RDMP," tuturnya.

Selain itu, SKK Migas Kalsul juga menemukan sumur baru di Lapangan Adiwarna-1 di Selat Makassar. 

Azhari menyebutkan bahwa SKK Migas Kalsul sudah memulai produksi minyak di Kabupaten Paser melalui perusahaan PPRL (Pasir Petroleum Resources Limited).  "Ini adalah perusahaan minyak pertama di kabupaten tersebut," ungkapnya.

Dalam waktu dekat, SKK Migas Kalsul juga akan memproduksi gas di Lapangan Wain yang ada di Penajam Paser Utara.

"Kami targetkan Oktober 2024 gas pertama akan mengalir ke RU V lewat bawah laut Teluk Balikpapan. Untuk tahap pertama, kami akan memproduksi 7.3 MMSCF per hari selama 12 tahun,” terang Azhari. 

Sebagaimana diketahui, produksi gas Kalsul memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari produksi nasional.

Dia menuturkan angka tersebut dapat terus bertambah seiring dengan adanya sejumlah penemuan cadangan baru di wilayah Kalsul.

"Kami juga berencana melakukan survei seismik lagi di wilayah kerja Wain untuk menambah produksi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper