Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Ikan Sungai dan Laut di Banjarmasin Kompak Naik

Curah hujan yang tinggi di Banua, membuat harga ikan air tawar dan air laut di Banjarmasin kompak naik di pasaran.
Pedagang ikan air tawar di Pasar Lama Banjarmasin saat melakukan aktivitas perdagangan di pagi hari./Bisnis - Arief Rahman
Pedagang ikan air tawar di Pasar Lama Banjarmasin saat melakukan aktivitas perdagangan di pagi hari./Bisnis - Arief Rahman

Bisnis.com, BANJARMASIN – Curah hujan yang tinggi di Banua, membuat harga ikan air tawar dan air laut di Banjarmasin kompak naik di pasaran.

Dari pantauan di salah satu Pasar Tradisional di Kota Banjarmasin, yakni Pasar Lama. Harga ikan air tawar dan air laut mengalami kenaikan Rp10.000 - Rp15.000 perkilonya sepekan terakhir.

"Untuk ikan air tawar seperti Haruan kini dibandrol Rp50.000 - Rp60.000 perkilonya tergantung ukuran. Padahal sebelumnya hanya Rp45.000 - Rp50.000 perkilonya," jelas Hj Maimunah, salah satu pedagang ikan Air Tawar, Senin (9/7/2018).

Kemudian untuk jenis Ikan Papuyu dibandrol Rp150.000 perkilogramnya, dari sebelumnya hanya Rp135.000 perkilonya. Sementara untuk jenis Ikan Kapar jika sebelumnya Rp50.000 perkilonya, kini menjadi Rp60.000 perkilonya.

"Karena curah hujan tinggi sepekan terakhir, membuat nelayan sulit mendapatkan ikan. Akibatnya stoknya pun mengalami penurunan dan membuat harganya naik di pasaran," ungkapnya.

Sementara untuk jenis ikan air laut, dari pantauan di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, juga ikut mengalami kenaikan harga sejak tiga hari terakhir. Untuk jenis ikan air laut yang sering dibeli oleh masyarakat, yakni jenis Ikan Peda, kini dibandrol Rp50.000 perkilonya, dari sebelumnya Rp35.000 perkilonya.

"Kemudian untuk jenis Ikan Tongkol jika sebelumnya dijual Rp35.000 perkilonya, kini menjadi Rp50.000 perkilonya. Sementara untuk Ikan Badang kini menjadi Rp35.000 perkilonya, sebelumnya hanya Rp25.000 perkilonya," tambah Afdi Rahman, salah satu pedagang Ikan Air Laut.

Terkait minat masyarakat untuk membeli ikan setelah berakhirnya momen lebaran, memang menurutnya cenderung mengalami penurunan hingga 30 persen. Apalagi masyarakat lebih banyak membeli komoditas telur dan ayam potong dibanding ikan untuk even perkawinan.

"Sepi yang beli ikan setelah berakhirnya momen lebaran. Kalau pun ada yang beli adalah pelaku usaha kuliner," tukasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arief Rahman
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper