Bisnis.com, BALIKPAPAN — Bank Indonesia (BI) mengucurkan stimulus ekonomi senilai ratusan triliun melalui relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.
Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi menyatakan langkah strategis ini diharapkan mampu mengakselerasi penyaluran kredit dan memperkuat daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global yang masih bergejolak.
"Kedua kebijakan ini merupakan bagian dari upaya bersama pemerintah dan BI untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/8/2025).
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Balikpapan diprediksi akan didorong oleh tiga pilar utama, yaitu sektor industri pengolahan, implementasi proyek strategis nasional, dan optimalisasi belanja pemerintah.
Sementara itu, stimulus ekspor diproyeksikan mengalami peningkatan signifikan seiring perbaikan kondisi global.
Di sisi lain, Penajam Paser Utara (PPU) tengah bersiap menjadi lokomotif pertumbuhan baru dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai katalis utama.
Baca Juga
Proyek megah ini diperkirakan akan menciptakan efek berganda terhadap aktivitas ekonomi regional.
Kabupaten Paser, dengan andalannya sektor pertambangan batu bara, diproyeksi akan memanfaatkan musim kering pada kuartal III dan IV tahun 2025 untuk meningkatkan produksi.
"Kondisi cuaca yang mendukung diharapkan mampu mendongkrak kinerja ekspor mereka (batu bara)," jelasnya.
Dalam upaya pemberdayaan sektor riil, BI Balikpapan menggulirkan program pelatihan ekspor yang telah menjangkau 70 pelaku UMKM.
Program komprehensif ini mencakup standardisasi produk, teknik pengemasan berkualitas internasional, hingga prosedur perizinan di Bea Cukai.
Menurut Robi, strategi ini sejalan dengan visi menjadikan UMKM tidak hanya sebagai pemain domestik, tetapi juga kompetitor global yang mampu bersaing baik secara mandiri maupun melalui skema agregator di kota-kota besar.
Langkah progresif ini diharapkan dapat mengubah lanskap ekonomi Kalimantan Timur menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.
Adapun, dia menuturkan kombinasi kebijakan moneter BI dan dukungan fiskal pemerintah mencerminkan komitmen bersama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.