Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Impor Kaltim Kompak Turun pada Juni 2025

Kinerja perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan tren penurunan di kedua sisi transaksi pada Juni 2025.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Kinerja perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan tren penurunan di kedua sisi transaksi pada Juni 2025. 

Nilai ekspor tercatat US$1,61 miliar, turun 3,40% dibandingkan Mei 2025, sementara kondisi impor anjlok lebih dalam hingga 13,30% menjadi US$360,71 juta.

Kepala BPS Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan penurunan ekspor ini didorong oleh kontraksi di sektor migas dan nonmigas. 

"Ekspor migas Juni 2025 tercatat sebesar US$138,47 juta, atau turun sebesar 8,52 persen dibandingkan dengan Mei 2025. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat US$1.476,29 juta, atau turun sebesar 2,89 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).

Yusniar menambahkan, ekspor gas justru anjlok drastis 28,11%, meski diimbangi kenaikan ekspor hasil minyak sebesar 36,47%.

Namun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kondisinya lebih mengkhawatirkan. Total ekspor jeblok 26,45% dari US$2,19 miliar pada Juni 2024. 

Secara kumulatif, nilai ekspor Benua Etam hanya mencapai US$10,03 miliar atau turun 17,49% yoy untuk periode Januari hingga Juni 2025.

Di sisi komoditas, bahan bakar mineral tetap menjadi primadona dengan kontribusi 77,14% dari total ekspor nonmigas. Akan tetapi, golongan ini justru mengalami penurunan signifikan US$205,43 juta. 

Sebaliknya, lemak dan minyak hewani/nabati mencuri perhatian dengan lonjakan 63,57% atau US$122,30 juta.

Dari segi negara tujuan, Tiongkok masih kokoh di puncak dengan pangsa 30,34% atau senilai US$2,75 miliar selama semester I/2025. 

India dan Filipina mengikuti dengan kontribusi masing-masing 17,02% dan 9,51%.

Di sisi lain, peta impor menunjukkan dinamika berbeda. Meski total impor turun, impor nonmigas justru melonjak 59,02% menjadi US$127,09 juta. 

Hal ini terutama didorong kenaikan fantastis impor kendaraan dan bagiannya sebesar 672,17%.

Dari sisi pelabuhan, Balikpapan tetap menjadi gerbang utama dengan kontribusi 28,62% untuk ekspor dan 75,39% untuk impor. 

Adapun, dia menuturkan neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus US$1,34 miliar, meski tergerus defisit migas US$95,15 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro