Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Sektor Bisnis yang Moncer dan Redup di Kaltim pada 2025

Bank Indonesia memproyeksikan Kaltim tetap berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan di Kaltim pada tahun 2025.
Pemandangan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Pemkot Balikpapan
Pemandangan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Pemkot Balikpapan

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Bank Indonesia memproyeksikan Kaltim tetap berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan di Kaltim tahun 2025.

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2025 diprediksi tidak sebesar tahun sebelumnya mengingat hal ini menjadi konsekuensi logis dari kompleksitas tantangan ekonomi global dan juga dinamika perkembangan ekonomi di dalam negeri. 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) memprediksi pertumbuhan ekonomi di Bumi Etam akan berada pada kisaran 5,40 hingga 6,20% ( year-on-year / YoY). 

Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan target pertumbuhan tahun 2024 yang ditetapkan antara 5,50% hingga 6,30% YoY.

Kepala KpwBI Kaltim, Budi Widihartanto menyatakan ekonomi Kaltim sepanjang tahun 2024 tumbuh sebesar 6,17% (cumulative-to-cumulative / ctc) atau melambat dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 6,22% (ctc). 

"Perlambatan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat dari 5,05% (ctc) di tahun 2023 menjadi 5,03% (ctc), di tengah pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan yang meningkat dari 5,43% (ctc) ditahun 2023 menjadi 5,52% (ctc)," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/3/2025). 

Kendati demikian, kinerja ekonomi regional Kalimantan justru meningkat dari 5,43% (ctc) menjadi 5,52% (ctc) dalam periode yang sama.

Budi menyebutkan Kaltim masih mampu mempertahankan posisinya sebagai penggerak utama ekonomi regional dengan pertumbuhan tertinggi di antara empat provinsi di Kalimantan.

Lebih lanjut, Budi menyoroti beberapa faktor utama yang menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim. 

Sektor pertambangan, khususnya batu bara, menjadi sorotan utama akibat permintaan yang cenderung stagnan. 

Di sisi lain, kinerja sektor konstruksi juga diperkirakan akan melambat seiring dengan termoderasinya proyek-proyek konstruksi, terutama proyek pemerintah dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). 

Namun, angin segar terlihat dari sektor industri pengolahan. Sektor ini diprediksi akan mengalami perbaikan seiring dengan mulai beroperasinya sejumlah proyek manufaktur dan semakin meluasnya industri Crude Palm Oil (CPO). 

Adapun, sisi pengendalian harga, inflasi tahunan Kaltim pada tahun 2025 diproyeksikan tetap terkendali dan berada dalam koridor target 2,5±1% YoY. 

"Seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang tetap konsisten dan intensif untuk mencapai stabilitas harga komoditas utama di Kaltim," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper