Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Ini 4 Faktor Utama Penyebab Inflasi di di Kaltim

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan stabilitas harga, khususnya kebutuhan pokok memerlukan perhatian serius secara berkelanjutan.
Petani mengontrol mesin pompa air tanah untuk mengairi sawah di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/10/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengimpor beras (HS 8 digit) sebanyak 1,59 juta ton sepanjang periode Januari-Agustus 2023 - JIBI/BISNIS.
Petani mengontrol mesin pompa air tanah untuk mengairi sawah di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/10/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengimpor beras (HS 8 digit) sebanyak 1,59 juta ton sepanjang periode Januari-Agustus 2023 - JIBI/BISNIS.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan stabilitas harga, khususnya kebutuhan pokok memerlukan perhatian serius secara berkelanjutan. 

Melalui forum High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rudy memaparkan empat faktor utama yang menjadi akar inflasi di wilayahnya. 

“Pertama ketersediaan pangan terutama beras. Kedua distribusi yang harus didukung infrastruktur jalan yang baik. Ketiga harga terjangkau dan keempat komunikasi yang efektif,” ujarnya di Samarinda, Senin (10/3/2025). 

Dia mengingatkan bahwa konsumsi beras di Kaltim cenderung tinggi, dan diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Untuk jangka panjang, Rudy mendorong optimalisasi lahan pertanian di Kaltim dengan memanfaatkan potensi sungai-sungai besar seperti Sungai Mahakam dan Sungai Longkali. 

"Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan panen setahun sekali. Upaya intensifikasi pertanian harus dilakukan agar panen bisa dua hingga tiga kali setahun," tegasnya. 

Selain ketersediaan, Rudy menyebutkan distribusi logistik berupa infrastruktur jalan yang mumpuni adalah syarat mutlak untuk kelancaran distribusi pangan. 

Oleh karena itu, dia bertekad untuk memastikan seluruh jalan penghubung antar kabupaten dan kota di Kaltim berada dalam kondisi prima. 

Tak hanya itu, potensi kenaikan harga minyak goreng juga tak luput dari perhatian.

Rudy menilai ironis jika Kaltim, sebagai produsen sawit dengan perkebunan jutaan hektare dan fasilitas pengolahan CPO yang memadai, justru mengalami kenaikan harga minyak goreng. 

"Seharusnya, dengan semua potensi yang kita miliki, harga minyak goreng di Kaltim bisa stabil, bahkan menjadi peluang usaha hilirisasi," jelasnya.

Adapun, dia menyebutkan komunikasi efektif menjadi pilar keempat dalam strategi pengendalian inflasi. 

Rudy mengimbau agar seluruh saluran komunikasi, termasuk media massa dan tokoh agama, dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat agar bijak berbelanja dan menghindari panic buying saat Ramadan dan menjelang Idulfitri. 

"Edukasi yang masif dan melibatkan semua elemen masyarakat adalah kunci. Kita harus menggandeng ulama dan tokoh agama untuk menyampaikan pesan-pesan yang menenangkan dan membangun kesadaran," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widihartanto memaparkan inflasi Kaltim yang terkendali dan berada di bawah rata-rata nasional. 

"Inflasi Kaltim month-to-month sebesar 0,31%, year-on-year 1,47%, dan inflasi tahun kalender juga 1,47%. Angka ini lebih baik dibandingkan rata-rata nasional," paparnya.

Senada, Pimpinan Wilayah Bulog Kaltim dan Kaltara Mersi Windrayani, melaporkan ketersediaan stok beras CBP sebanyak 17.293 ton, ditambah stok beras komersil 450 ton per 10 Maret 2025. Stok gula pasir dan minyak goreng juga dilaporkan aman. 

"Persediaan beras kita saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 4 hingga 5 bulan ke depan, Bapak Gubernur," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper