Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menginstruksikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memudahkan perizinan kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy menjadi pusat industri minyak mentah kelapa Sawit.
Awang mengatakan bahwa kawasan dengan luas 1.500 hektare itu akan dikembangkan sesuai potensi daerah khususnya terminal crude palm oil (CPO) dan pabrik turunannya.
“Saya minta Abdullah Sani (Kepala DPMPTSP) melakukan terobosan terhadap pengembangan Maloy terkait perizinan investasi pabrik CPO,” kata dia dari halaman resmi Pemprov Kaltim, Rabu (26/6/2018).
Menurutnya, kelapa sawit Kaltim sudah lebih dari 1 juta hektare dan CPO harus diolah KEK Maloy untuk diproduksi berbagai turunannya.
Dia mengatakan bahwa target luas areal dan produksi kelapa sawit ingin dicapai pada 2018 sekitar 1,6 juta hektare dengan produksi 18 juta ton tandan buah segar.
“RPJMD Kaltim telah dituangkan sasaran program sejuta hektare kelapa sawit untuk tahap kedua yang ingin diwujudkan pada 2018,” ujarnya.
Baca Juga
Saat ini, luasan perkebunan kelapa sawit di Kaltim sudah tertanam seluar 1,19 juta hektare dengan produksi 14,5 juta ton tandan buah segar.
Adapun jumlah produksi itu setara dengan 3,2 juta ton CPO dengan pabrik kelapa sawit 75 unit dengan kapasitas terpasang 4.170 ton tandan buah segar (TBS) per jam.