Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Siap Ikuti Jejak Morowali

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berniat menjadikan kawasan ekonomi khusus atau KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur serupa dengan Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Pelabuhan Maloy
Pelabuhan Maloy

Bisnis.com, SAMARINDA- Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berniat menjadikan kawasan ekonomi khusus atau KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur serupa dengan Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Belum lama ini gubernur menyempatkan diri meninjau langsung kondisi pembangunan jalan menuju kawasan IMIP. Jika dihitung waktu tempuh perjalanan minimal mencapai tujuh jam dari ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari hingga Morowali. Dahulu, sebelum ada IMIP memakan waktu tempuh bisa mencapai 12-13 jam bahkan masyarakat bisa menginap di tengah hutan.

Dengan konektivitas itu, Awang lantas memuji peran Pemkab Morowali, Sulawesi Tengah yang mampu menarik investor masuk ke IMIP. Kawasan itu disebutkan maju pesat karena memberikan kebebasan bagi investor untuk berinvestasi.

"Di antaranya dalam bentuk perizinan yang tidak memberatkan calon investor," ujar mantan Bupati Kutai Timur ini dalam laman resmi Pemprov Kaltim. Sebagai contoh, lanjut Awang, investor bebas membangun kawasan industri dan pabrik pengolahannya tanpa harus dibebani dengan pengurusan izin terlebih dulu. Terobosan ini dikenal dengan "Membangun Dulu Baru Izin Diurus".

"Ternyata terbukti menarik minat banyak investor," ungkapnya.

Ia mengakui pembangunan dan pengembangan kawasan industri Morowali sangat cepat jika dibanding kawasan industri di daerah lain.

Di Kaltim, Awang mengakui kendala yang paling mendasar selama ini adalah terlalu banyaknya perizinan yang harus dipenuhi pemodal apabila ingin berinvestasi. Termasuk investor yang ingin menanamkan modal usahanya di kawasan industri walaupun sudah ada kebijakan pemerintah melalui KLIK atau kemudahan layanan invesasi konstruksi.

Kaltim menurutnya, memiliki KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutim yang siap mengikuti jejak IMIP. MBTK dikatakan Awang siap menerapkan kebebasan investasi sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 91 Tahun 2017 tentang Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

Gubernur juga mengakui apa yang dilakukan bupati Morowali merupakan terobosan yang patut ditiru. Inovasi ini bahkan lebih dulu dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait.

Awang mengakui, untuk urusan terobosan, sebenarnya Kaltim sudah menyediakan perizinan dan kemudahan dalam berinvestasi. Tapi egoisme daerah kabupaten/kota terkadang kerap menjadi kendala.

Ditambahkan Awang, Morowali sebagai kabupaten pemekaran, sangat beruntung memiliki terobosan luar biasa untuk kepentingan rakyatnya dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga 13,8% dan menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Seringkali kata Awang, daerah terlalu taat dengan instruksi pusat yang harus melengkapi infrastruktur dan lainnya, baru investor masuk. Tapi Morowali tidak. Bahkan PLTU pun dibangun sendiri oleh perusahaan. Di mana izin cukup dari bupati. Hasilnya pembangunan fisik dapat cepat dirampungkan dan listrik sudah bisa dinikmati masyarakat 24 jam.

"Jadi itulah mengapa kita ingin belajar ke Morowali, karena bupatinya memiliki terobosan berani. Katakan investor perlu lahan 1.500 hektar, langsung tersedia. Ini kan sangat membantu," kata Awang.

Bupati Morowali Anwar Hafid, ujar Awang, menjelaskan pada saat awal mereka belum memiliki PTSP. Kebijakan yang terbilang berani pun diambil demi memudahkan investasi.

Karena para investor datang untuk berinvestasi, maka bermodal keyakinan dan kepercayaan diberikan izin prinsip. Setelah itu mereka bekerja dan membangun secara prinsip.

"Setelah terbangun, baru kami lanjutkan dengan perizinan, termasuk pembayaran pajak dan sebagainya. Itulah yang saya terapkan untuk menarik investor ke Morowali," kata Anwar Hafid.

Terkait kebijakan "Bangun Dulu Baru Ijin Diurus", semua investor merasa senang dan mereka percaya bahwa pemerintah daerah sudah berjalan sesuai arahan Presiden untuk tidak menghalangi investasi. Dan itu benar-benar diterapkan di Morowali. Hasilnya sekarang sudah tiga investor smelter yang datang ke Morowali. Semua mendapat perlakuan yang sama termasuk jaminan keamanan, ujarnya.

Terpisah, Chief Executive Officer (CEO) PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan, MBTK

memiliki potensi dan peluang yang besar menjadi KEK yang bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah untuk kesejahteraan rakyat di masa depan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fariz Fadhillah
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper