Bisnis.com, BALIKPAPAN– Penyaluran beras sejahtera atau rastra di kota Balikpapan mencapai 95,6 ton rastra atau 100 persen sepanjang tahun lalu.
Persentase itu berasal dari yang disalurkan ke 9.563 Keluarga Penerima Manfaat atau KPM.
Adapun 2018, pagu beras yang dulu bernama raskin itu sebanyak 95.639 per bulan. Dengan asumsi tiga jiwa untuk masing masing KPM.
“Data penerima manfaat tahun ini sama dengan tahun lalu hanya dikurangi saja dari 15 Kg menjadi 10 Kg,” jelas Kepala Perum Bulog Divre Kaltimra Muhammad Anwar melalui Kabid Pengadaan Operasional Pelayanan Publik Agung Setiabudi, Kamis (25/1) dihubungi Bisnis.
Terkait penyaluran rastra, kata Agung hanya berlaku hingga Juni 2018. Sebab masing-masing KPM akan menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).
Adapun terkait bantuan kelanjutan dari program keluarga harapan (PKH) ini Balikpapan menjadi daerah perdana di Kaltim yang menerima BNPT.
Sebagai gambaran, program ini memungkinkan tiap KPM untuk membeli bahan pangan di berbagai penyedia yang berkerja sama dengan pemerintah atau e-Warong dengan kartu KKS.
Saat ini sudah ada 15.878 agen Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Laku Pandai yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyalurakan bantuan pangan.
Rumah pangan kita (RPK) milik Bulog juga didapuk untuk ikut melayani BNPT.
Terkait rastra Agung mengatakan, penyaluran akan dilakukan melalui kelurahan. Kemungkinan setiap kelurahan menyalurkan ke KPM pada 25 Januari ini. “Sudah kami siapkan dari akhir tahun lalu. Sehingga awal tahun ini siap disalurkan,” jelasnya.
Selain itu dalam perkembangna lain, setiap KPM menerima 15 Kg beras dengan menebus Rp1.600 untuk 1 Kg rastra. Namun berlaku mulai tahun ini tidak ada uang tebusan karena telah ditanggung negara melalui APBN.