Bisnis.com, PONTIANAK – Kalimantan Barat menyalurkan beras sejahtera sebanyak 2,2 juta ton kepada 221.074 penerima manfaat tersebar di seluruh kabupaten dan kota, tahun ini.
Sekretaris Daerah Kalbar M. Zeet Hamdy Assovie mengatakan, pembagian beras tersebut diberikan secara gratis kepada masyarakat agar harga jual beras tingkat pedagang kembali stabil setelah mengalami kenaikan karena faktor cuaca.
“Ini intervensi pemerintah jadi tolong jangan ada yang mempermainkan harga pokok. Kalau ada yang mempermainkan harga, pemerintah kembali akan mengirim lagi beras melalui bantuan sosial,” kata M. Zeet, Senin (22/1).
Dia menyebutkan harga beras hanya boleh dijual antara Rp8.000 hingga Rp12.000 dan pedagang dilarang menetapkan harga jual di atas itu.
Kepala Perum Bulog Divre Kalbar Sabaruddin Amrullah mengatakan pemberian beras tersebut, akan berlangsung hingga sampai akhir 2018 ini supaya harga beras dapat dikendalikan di pasar tradisional.
“Semangat kami supaya harga tetap stabil. Selain pemberian beras rastra, Bulog juga sudah melakukan operasi pasar awal Januari untuk beras mediam dan pedagang hanya boleh menjual harga mencapai Rp9.950 per kilogram,” kata dia.