Bisnis.com, BALIKPAPAN - Bupati Kutai Timur Ismunandar optimismis pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) mampu membuka peluang bagi para pengusaha di bidang perkebunan.
Saat ini, Pemkab Kutai Timur telah menghimpun kebun kelapa sawit plasma seluas 7.000 hektare melalui Perusda Agratama Bangkit Sangsaka, berlokasi di Kecamatan Rantau Pulung.
"Banyak produsen sawit dari lahan-lahan plasma yang meminta agar dihimpun dan difasilitasi agar hasil produksinya diolah di pabrik-pabrik CPO," jelas Ismunandar dalam laman resmi Pemprov Kaltim pada Kamis (11/5/2017).
Sehingga, dengan adanya pembangunan pabrik CPO di Maloy yang berlokasi di Kutai Timur, pemda berharap pekebun-pekebun plasma dapat memperoleh peluang besar untuk memasarkan hasil produksinya.
Menurut Ismunandar, Kutai Timur memiliki banyak kawasan perkebunan sawit rakyat (plasma) dengan luasan lahan mencapai 77.005 hektare, dan sudah berproduksi. Adapun jumlah tenaga kerja mencapai 22.781 pekebun.
Kebun-kebun plasma itu tersebar di berbagai kecamatan dan memerlukan dukungan perusahaan untuk membeli, sekaligus pabrik guna mengolah kelapa sawit tersebut. Namun kendala yang dihadapi pekebun plasma hingga saat ini, ujar Ismunandar, belum ada pabrik yang siap untuk mengolah kelapa sawit pekebun.
“Bahan baku sudah ada dan petaninya sudah berhimpun. Lahan-lahan mereka sudah berproduksi. Nah, kalau kapasitas produksi pabrik 60 ton per jam bisa kurang," ucapnya.