Bisnis.com, BALIKPAPAN - Ratusan calon penumpang masih telantar di Pelabuhan rakyat Kampung Baru Ulu menunggu kejelasan keberangkatan.
Pasalnya, KM Satria Pratama milik PT Jembatan Nusantara yang mengangkut penumpang dari Balikpapan menuju Mamuju melebihi kapasitas angkut.
Para calom penumpang telah berada selama 4 hari di pelabuhan. Rencananya, kapal berangkat pada Senin (4/6/2016). Ledakan calon penumpang merupakan hasil penumpukan hari sebelumnya.
Hal itu karena sistem penjualan tiket langsung di loket dan ditutup secara otomatis saat kapal terisi penuh.
Untuk trayek Balikpapan-Mamuju hanya 1 unit armada yang beroperasi. Namun, selama Lebaran dikerahkan 2 unit yang melintasi rute tersebut dengan jadwal keberangkatan setiap hari.
Penambahan tersebut rupanya tak mampu menampung gelombang pemudik yang menggunakan moda transportasi kapal laut.
Calon penumpang tersebut berebut memadati kapal. Sebagian penumpang di antaranya sudah memegang tiket keberangkatan, sebagian lagi tidak memegang tiket. Para calon penumpang ini khawatir tak terangkut pada hari raya Idul Fitri.
Kantor KSOP Balikpapan tidak bersedia menerbitkan surat izin berlayar (SIB) kapal tersebut.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan Henry Todang mengatakan SIB tidak diterbitkan karena mengangkut penumpang melebihi kapasitas angkut kapal yang diperbolehkan.
"Kapasitas Kapal 260 penumpang, termasuk nahkoda dan ABK. Tapi nyatanya kapal ini memuat 800 lebih penumpang," ujarnya, Selasa (5/7/2016).
Berdasarkan instruksi Kementerian Perhubungan, lanjutnya, tidak ada toleransi terhadap kapasitas kapal yang over. Hal ini terkait dengan prioritas Pemerintah akan keselamatan pemudik.
"Adanya peristiwa ini, KSOP akan melakukan evaluasi termasuk memanggil operator Kapal PT Jembatan Nusantara," katanya.
Menurutnya, telantarnya penumpang ini karena operator kapal. Seyogyanya, calon penumpang yang tidak memiliki tiket tidak boleh naik di atas kapal.
Namun, operator dinilai tak tanggap dan tidak bisa mencegah sehingga calon penumpang yang tidak punya tiket bisa menerobos menaiki kapal.
"Usai angkutan arus mudik dan balik Lebaran, akan menindak operator yang bersangkutan," ucap Henry.