Bisnis.com, BANJARBARU—Sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Tengah diperkirakan baru akan aman pada 2019 seiring dengan rampungnya pembangunan pembangkit listrik untuk meningkatkan daya mampu.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Purnomo mengatakan PLN secara bertahap membenahi sistem kelistrikan termasuk menambah daya listrik, sehingga mampu melayani pelanggan dua provinsi tersebut. PLN mempersiapkan program jangka pendek dan jangka panjang dalam upaya memberikan pelayanan kelistrikan ke pelanggan yang jumlahnya 1,4 juta sambungan.
“Program jangka pendek dilakukan dengan memelihara pembangkit dan menyewa pembangkit, sedangkan jangka panjang menambah kapasitas daya listrik,” katanya, Selasa (15/12/2015).
Sementara itu, program jangka panjang yang disiapkan PLN adalah menambah kapasitas daya listrik agar memiliki cadangan yang lebih besar dengan beban puncak. Tahapan program jangka panjang yakni selesainya PLTU Pulang Pisau dan Bangkanai di Kalteng yang akan menghasilkan daya listrik sebesar 105 Mega Watt (MW).
“Pembangkit listrik Pulang Pisau dan Bangkanai dijadwalkan masuk sistem kelistrikan Barito awal Januari 2016 dan menjadi nyawa bagi sistem kelistrikan Kalselteng,” tuturnya.
Kemudian, dilanjutkan pada 2017 pembangunan PLTU Bangkanai tahap 2 dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan sebesar 144 MW dan 2018 dibangun PLTMG di Seberang Barito. “Kapasitas daya listrik PLTMG yakni 2x100 MW dan PLTU di Tanjung, Kalsel juga dengan kapasitas 2x100 MW sehingga daya listrik keseluruhan makin besar," katanya.