Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Infrastruktur, Kaltim Bidik Pertumbuhan Ekonomi 7,8 Persen pada 2026

Kaltim targetkan pertumbuhan ekonomi 7,8% pada 2026 dengan dukungan infrastruktur terintegrasi. Fokus pada efisiensi logistik dan inovasi bahan baku lokal.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan lompatan pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius, dari 5,4% pada 2025 menjadi 7,8% di tahun berikutnya. / ANTARA-Muzdaffar Fauzan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan lompatan pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius, dari 5,4% pada 2025 menjadi 7,8% di tahun berikutnya. / ANTARA-Muzdaffar Fauzan
Ringkasan Berita
  • Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan pertumbuhan ekonomi dari 5,4% pada 2025 menjadi 7,8% pada 2026 dengan dukungan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi.
  • Wakil Gubernur Seno Aji menekankan pentingnya infrastruktur yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga meningkatkan produktivitas sektor industri dan konektivitas antarwilayah.
  • Inovasi lokal seperti pemanfaatan limestone sebagai alternatif bahan baku strategis diharapkan dapat mengurangi biaya pembangunan infrastruktur di Kaltim.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan lompatan pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius, dari 5,4% pada 2025 menjadi 7,8% di tahun berikutnya. 

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menyatakan pencapaian target tersebut bergantung pada pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan strategis. 

"Untuk mencapai target itu, diperlukan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat maupun efisiensi logistik industri," kata Seno Aji dalam Seminar Nasional dan Rapat Kerja Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (DPD HPJI) Kaltim di Hotel Mercure Samarinda baru-baru ini. 

Lebih lanjut, orang nomor 2 di Kaltim ini menekankan pembangunan infrastruktur harus berdampak langsung pada produktivitas sektor industri.

Pembangunan infrastruktur, lanjut Seno, tidak boleh terjebak dalam pendekatan konvensional yang hanya fokus pada aspek fisik belaka.

"Kita tidak hanya membangun jalan, tetapi juga harus memastikan jembatan dan konektivitas antarwilayah berjalan maksimal," tuturnya. 

Menurutnya, sinergi antara berbagai komponen infrastruktur untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang efisien itu sangat penting. 

Seno berharap HPJI bertransformasi dari sekadar organisasi profesi menjadi mitra strategis pemerintah. 

Dia juga menyoroti potensi inovasi lokal yang selama ini belum dioptimalkan secara maksimal, seperti pemanfaatan batu kapur (limestone) sebagai alternatif bahan baku strategis pengganti andesit yang tidak tersedia di Kaltim.

"Kaltim tidak ada andesit, maka bagaimana caranya batu kapur menjadi bahan baku lokal yang strategis. Supaya bahan baku di Kaltim terserap dan berdampak dalam harga pembuatan jalan tidak mahal," ujar Seno. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro