Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Kaltim Naik 15,57% di Kuartal I/2025, Capai Rp19,82 Triliun

Realisasi investasi Kaltim mencapai Rp19,82 triliun pada kuartal I/2025, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,73 triliun.
Ilustrasi investasi ESG
Ilustrasi investasi ESG

Bisnis.com, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menorehkan hal positif dalam raihan investasi nasional di awal 2025. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Fahmi Prima Laksana menyatakan realisasi investasi Bumi Etam mencapai Rp19,82 triliun atau naik sebesar 15,57% pada kuartal I/2025.

Angka ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp16,73 triliun. 

"Angka tersebut baru menyentuh 24,82% dari target investasi 2025 yang ditetapkan sebesar Rp79,86 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/6/2025).

Dia menambahkan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi primadona bagi investor domestik. 

Daerah yang kaya akan sumber daya alam ini berhasil menyedot Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp3,47 triliun atau 27,54% dari total PMDN Kaltim.

Sementara itu, Kota Balikpapan tak mau kalah, berada diurutan kedua dengan nilai investasi Rp3,13 triliun atau 24,88%. Adapun, Kutai Timur melengkapi tiga besar dengan kontribusi Rp1,97 triliun atau 15,63%.

Yang menarik, dari sisi penyerapan tenaga kerja, justru Balikpapan yang paling haus akan SDM dengan menyerap 2.780 pekerja Indonesia. 

Fahmi mengungkapkan, Kutai Timur menyusul dengan 2.031 orang, dan Kukar 1.880 orang. Sementara itu, sektor pertambangan kembali membuktikan dominasinya. 

Subsektor ini menyumbang Rp6,94 triliun atau 55,08% dari total PMDN, sekaligus menyerap 4.316 tenaga kerja Indonesia.

Posisi kedua ditempati industri makanan dengan kontribusi Rp1,07 triliun (8,52%), disusul industri logam dasar dan barang logam sebesar Rp834,56 miliar (6,62%).

Lain ladang lain belalang, demikian halnya dengan Penanaman Modal Asing (PMA). Singapura memimpin dengan investasi US$163,13 juta (36,19%) melalui 303 proyek. 

Mauritius mengikuti di posisi kedua dengan US$90,73 juta (20,12%), sementara China berada di urutan ketiga dengan US$47,97 juta (10,64%).

Fahmi menyebutkan total PMA kuartal pertama mencapai US$450,82 juta atau setara Rp7,21 triliun (dengan kurs Rp16.000 per dolar AS), tersebar di 875 proyek dan menyerap 10.141 tenaga kerja Indonesia serta 42 tenaga kerja asing.

Menariknya, untuk PMA, Kutai Timur justru menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan 3.302 orang, diikuti Kukar (2.805 orang) dan Kutai Barat (2.249 orang).

Lebih lanjut, Kaltim menempati peringkat ke-6 secara nasional untuk PMDN, berada di bawah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, dan Banten. Sedangkan untuk PMA, provinsi ini berada di posisi ke-10.

Namun, ketika PMDN dan PMA digabungkan, Kaltim berhasil naik ke peringkat ke-9 nasional dengan total investasi Rp 19,82 triliun. 

Fahmi menjelaskan, capaian kuartal pertama ini membuat optimisme pemerintah untuk mencapai target investasi 2025 semakin menguat. 

Adapun, dia menuturkan penyerapan tenaga kerja total mencapai 22.181 orang (22.135 TKI  dan 46 TKA) dari 8.333 proyek Investasi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper