Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga TBS Sawit Kaltim Mencapai Rp3.247 per kilogram Periode I Maret 2025

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur tercatat sebesar Rp3.247,00 per kilogram di periode I Maret 2025.
Pekerja beraktivitas di kebun sawit milik PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)./dsn.co.id
Pekerja beraktivitas di kebun sawit milik PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)./dsn.co.id

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur tercatat sebesar Rp3.247,00 per kilogram di periode I Maret 2025.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal menyatakan meroketnya harga Crude Palm Oil (CPO) dan kernel (inti sawit) di pasar internasional menjadi pemicu utama penyesuaian harga di tingkat petani.

"Kenaikan harga TBS ini adalah konsekuensi logis dari membaiknya harga CPO dan kernel di pasar global. Ini adalah mekanisme pasar yang tak terhindarkan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/3/2025). 

Ence merinci, kenaikan harga TBS periode I hingga 15 Maret 2025 berkorelasi erat dengan kenaikan harga jual CPO perusahaan sebesar Rp14.154,15 per ton dan kernel sebesar Rp11.018,20 per ton, dengan indeks K yang mencapai 89,05 persen. 

Untuk tanaman berumur tiga tahun, harga TBS ditetapkan sebesar Rp2.859,43 per kilogram, meningkat menjadi Rp3.049,35 per kilogram untuk tanaman berumur empat tahun. 

Selanjutnya, harga TBS untuk tanaman berumur lima tahun adalah Rp3.067,85 per kilogram, diikuti oleh tanaman berumur enam tahun dengan harga Rp3.100,91 per kilogram. 

Harga terus meningkat seiring bertambahnya usia tanaman, mencapai Rp3.119,68 per kilogram untuk tanaman berumur tujuh tahun, Rp3.143,07 per kilogram untuk tanaman berumur delapan tahun, dan Rp3.209,33 per kilogram untuk tanaman berumur sembilan tahun. 

Ence menegaskan, harga yang tertera menjadi acuan penting bagi petani plasma yang telah bernaung di bawah payung kemitraan dengan pabrik kelapa sawit di Kaltim. 

Adapun, dia menuturkan kolaborasi ini adalah strategi untuk melindungi petani dari praktik manipulasi harga oleh tengkulak yang kerap bermain. 

"Kerja sama kelompok tani dengan perusahaan sawit diharapkan menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper