Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Kaltim, Aliran Barang Hulu ke Hilir Terus Dijaga

Provinsi Kalimantan Timur diklaim berhasil menjaga stabilitas harga pangan di tengah aktivitas padat.
Upacara HUT ke-79 RI di IKN./Antara-Hafidz Mubarak A.
Upacara HUT ke-79 RI di IKN./Antara-Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur diklaim berhasil menjaga stabilitas harga pangan di tengah aktivitas padat, termasuk perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Negara (IKN).

Hal ini tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mencatat deflasi sebesar 0,12% (mtm). Deflasi bulanan tersebut melandai dibanding Juli 2024 yang mencapai 0,38% (mtm) dan sedikit lebih rendah dari deflasi nasional sebesar 0,03% (mtm).

Sementara itu, inflasi tahunan Kaltim berada pada 2,13% (yoy) atau sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 2,12% (yoy).

Kepala KPwBI Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menyatakan penurunan harga terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang deflasi sebesar 0,26%.

“Harga komoditas seperti Ikan Layang, Daging Ayam Ras, Bawang Merah, Tomat, dan Kangkung mengalami penurunan, didukung oleh musim panen di Jawa Timur serta penurunan permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/9/2024).

Kendati demikian, deflasi lebih dalam tertahan oleh kelompok transportasi yang terpengaruh oleh perayaan kemerdekaan di IKN dan kelompok pendidikan akibat dimulainya tahun ajaran baru.

Budi mengungkapkan bahwa TPID se-Kaltim terus mengintensifkan pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Kami terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan dengan meresmikan kios pengendali inflasi di Pasar Rawa Indah, Kota Bontang, serta menyalurkan beras SPHP ke kios di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka," ujarnya.

Selain itu, dia menyebutkan operasi pasar murah telah dilaksanakan di Kota Samarinda dan Bontang guna memastikan ketersediaan pasokan yang memadai.

Budi menjelaskan upaya pengendalian inflasi tidak berhenti di hilir. Di sektor hulu, bantuan sarana dan prasarana pertanian telah disalurkan kepada kelompok tani di Kutai Kartanegara dan digital farming diperkenalkan kepada gapoktan di Berau.

Pasar murah juga terus digelar di berbagai daerah, termasuk Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Berau, dan Penajam Paser Utara, dengan pemberian subsidi ongkos angkut untuk kelancaran distribusi pangan.

Menurutnya, komunikasi antar TPID juga ditingkatkan melalui rapat koordinasi dan tindak lanjut Early Warning System (EWS) untuk pengendalian inflasi di Samarinda dan Berau.

"Stabilitas inflasi ini diharapkan dapat terus berlanjut di tengah berbagai tantangan, termasuk event lokal dan nasional," katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan menghindari konsumsi berlebihan sebagai bentuk dukungan terhadap pengendalian inflasi.

Ke depan, TPID Kaltim akan terus berkolaborasi dalam melaksanakan strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) untuk menjaga inflasi tetap terkendali. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper