Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Provinsi Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Proyek Prioritas Strategis untuk Usulan Kegiatan Penyusunan Peta Peluang Investasi Tahun 2021.
Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan, Kementerian Investasi/BKPM Noor Fuad Fitrianto menyampaikan ruang lingkup program itu meliputi 25 proyek lain di sektor pariwisata, pengembangan kawasan dan industri di Indonesia.
“[Hal tersebut] terintegrasi [dengan] kawasan, dan infrastruktur penunjang kawasan yang berlokasi di 20 provinsi,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Daerah Penyusunan Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas Strategis yang Siap Ditawarkan Proyek Pengembangan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan di Samarinda, (23/8/2021).
Dia menambahkan, KEK MBTK merupakan salah satu proyek sektor pengembangan kawasan di Kalimantan, selain proyek Kawasan Industri Ketapang di Kalimantan Barat.
Fuad mengungkapkan bahwa Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas Strategis tersebut diwujudkan sebagai upaya dalam mencapai target investasi pada tahun 2020 hingga 2024 sebesar Rp 4.983,2 triliun.
Selain itu, dia menjelaskan kegiatan ini a.l bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif dan mendetail dalam bentuk pra studi kelayakan (pra-FS) untuk ditawarkan kepada investor potensial mengenai kelayakan suatu proyek.
Baca Juga
"Harapannya, [dengan disiapkan peta peluang investasi] investor dapat mempercepat mengambil keputusan untuk investasi," jelasnya.
Kemudian, pemilihan proyek prioritas yang dianalisis akan disesuaikan dengan arah pembangunan yang akan dikembangkan oleh Pemerintah dalam lima tahun ke depan melalui proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah.
“Dengan memperhitungkan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif setiap daerah (provinsi) dalam rangka mendukung upaya pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah yang berdaya saing,” jelasnya.
Adapun, output kegiatan tersebut akan menghasilkan Peta Peluang dan Profil Proyek Investasi dalam bentuk pra-FS, Infografis (Info Memo), dan Informasi Proyek Berbasis Spasial.
Sebagai informasi, Rakorda tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Perusahaan Daerah Melati Bakti Satya dan sejumlah OPD terkait dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.