Bisnis.com, SAMARINDA — Dinas Perdagangan Kota Samarinda menyatakan permintaan masyarakat stabil di tengah pandemi.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas menyatakan keadaan tersebut disebabkan oleh ketersediaan bahan pokok yang terjaga.
“Kecuali permintaan terhadap komoditas pakaian dan aksesoris,” ujarnya, Selasa (8/12/2020).
Marnabas menuturkan terjadi penurunan permintaan untuk komoditas pakaian dan aksesoris hingga 50 persen di pasar tradisional.
“Karena kan sekarang orang lebih mengutamakan membeli bahan-bahan pokok,” tuturnya.
Pihaknya juga mendorong peningkatan ekonomi untuk menangkap peluang dunia digital atau pasar online. Dia menilai, para pelaku usaha perlu berinovasi di tengah keadaan pandemi seperti ini.
“Kami lakukan [imbauan] di media sosial dan pemasangan spanduk,” tuturnya.
Salah satu agenda yang dilakukan adalah pemasangan spanduk di pasar-pasar yang mencantumkan nama penjual, komoditas, dan harga sehingga pembeli dapat memesan barang melalui smartphone.
“Contohnya di pasar segiri. Mereka beli dengan video call, sehingga tau harganya dan bisa liat barangnya langsung untuk tawar-menawar,” jelasnya.
Alhasil, Marnabas mengklaim tingkat penjualan meningkat dan protokol kesehatan tetap terjaga.
Sementara itu, dia menjamin kebutuhan pokok tetap terjaga ditengah permintaan yang akan melonjak di saat hari besar, khususnya Natal dan Tahun Baru. Marnabas mencontohkan, ketersediaan beras Bulog mencapai 21.000 ton.
“[Ketersediaan tersebut] sudah kami cek. Yang penting masyarakat tidak panik, membeli sesuai kebutuhan [saja],” pungkasnya.