Bisnis.com, PONTIANAK - Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat (Kalbar), Nugroho Henray menilai harga tiket pesawat relatif stabil dan tidak ada gejolak harga menjelang Natal 2019.
"Kita perhatikan kondisi saat ini terutama saat menjelang Natal 2019 di penjualan tiket online harga cenderung relatif stabil. Tidak ada gejolak harga seperti tahun sebelumnya jika dibandingkan antara hari biasa dan saat Natal," ujarnya di Pontianak, Selasa (17/12/2019) seperti dilaporkan Antara.
Pihaknya tentu berharap kondisi yang ada tidak ada gejolak harga sehingga tidak membebani mobilitas orang saat Natal 2019 maupun menyambut Tahun Baru 2020.
"Meski harga di dalam negeri relatif stabil namun dibandingkan ke luar harga tiket yang ada masih tinggi," kata dia.
Menurutnya, jika harga tiket keluar negeri relatif lebih murah dibandingkan dalam negeri tentu akan berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan domestik.
"Tentu orang akan lebih suka murah dan apalagi kalau lebih murah liburan ke luar negeri dibandingkan ke dalam negeri," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa harga tiket pesawat yang tinggi akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional.
"Sejak awal tahun ini harga tiket memang mulai dirasakan tinggi. Maskapai kita lihat dalam menjual tiket memaksimalkan harga batas atas. Itu tentu mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai daerah di Nusantara atau wisatawan asing ke penjuru wilayah negara kita," kata dia.
Padahal, kata Henray, 60 persen aktivitas orang ingin berwisata dipengaruhi oleh harga tiket pesawat. Jika harga tiket tinggi tentu orang akan berfikir ulang atau akan sedikit memperhatikan untuk kegiatan berwisata nya.
"Apalagi ke Kalbar ini, saat hari kegiatan keagamaan dan hari besar sebelumnya saja tinggi. Jika dengan kondisi sekarang tentu akan jauh lebih tinggi," kata dia.