Bisnis.com, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim (KPwBI) mencatat pertumbuhan transaksi QRIS di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mencapai 370% pada Mei 2025. Namun, nilai nominal transaksi baru menyentuh Rp1 miliar.
Analis Fungsi Implementasi Pengawasan SP PUR (Pengelolaan Uang Rupiah) Hendro Prasetyo Nugroho menyatakan dominasi penggunaan QRIS di Kalimantan Timur tetap dikuasai Kota Samarinda, disusul Balikpapan sebagai kontributor utama.
"Pertumbuhan signifikan di Mahakam Ulu mengindikasikan bahwa digitalisasi di Kalimantan Timur mulai merata dan tidak lagi terpusat hanya di kota-kota besar," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, transformasi digital di Mahulu ini terjadi berkat perbaikan infrastruktur telekomunikasi, khususnya kehadiran layanan Starlink dan IndiHome yang menjadi katalisator utama akselerasi adopsi transaksi digital.
"Kami terus berkoordinasi dengan perbankan dan Diskominfo untuk mengatasi daerah-daerah yang masih menjadi blank spot, karena ketersediaan infrastruktur adalah syarat utama agar transaksi digital dapat berjalan lancar," terang Hendro.
Lebih lanjut, Hendro menyebutkan target merchant QRIS di Kalimantan Timur sebesar 764.000 hampir tercapai dengan realisasi 698.000 per Mei 2025.
Baca Juga
Begitu pula dengan pengguna baru, yaitu sebesar 812.000 dari target 831.000. Adapun, volume transaksi telah menyentuh 46,8 juta dari target tahunan 80,8 juta transaksi.