Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai ekspor Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 11,87% dari periode Januari-Juli 2019 dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, nilai ekspor Kalbar pada periode tahun ini mencapai US$642,83 juta sementara pada tahun lalu mencapai US574,63 juta.
Adapun penopang ekspor Kalbar yakni bijih, kerak dan abu logam berkontribusi senilai US$136,66 juta atau sebesar 45,10%.
"Bahan kimia anorganik menyumbang 19,87% atau senilai US$222,76 juta, karet dan barang dari karet sebesar 12,15% atau menyumbang US$56,85 juta," kata Pitono dari siaran resmi statistik dikutik Bisnis, Sabtu (7/9/2019).
Penyumbang ekspor Kalbar lainnya adalah lemak dan minyak hewan atau nabati, kayu, barang dair kayu, ampas atau sisa industri makanan, tembakau, buah-buahan, kopi, teh, rempah-rempah dan biji-bijian berminyak.