Bisnis.com, BALIKPAPAN– Upaya menambah pasokan listrik di Bumi Etam oleh PT Indonesia Power (IP) mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kaltim.
Anak perusahaan PLN tersebut tengah konsen membangun tranmisi listrik di Sistem Mahakam.
“Mengenai ini saya yakinkan, terutama untuk pembangunan proyek infrastruktur akan diberikan kemudahan,” jelas Gubernur Awang Faroek Ishak dalam keterangan resmi, Selasa (14/3) usai menerima kunjungan manajemen PT Indonesia Power, siang tadi.
Awang yang didampingi Juru Bicara Hendro Prasetyio mengatakan adanya tambahan setrum berkapasitas 55 MW dari pengembangan pembangunan transmisi akan dimanfaatkan untuk menerangi wilayah kecamatan Muara Jawa, Anggana, Senipah di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kecamatan Palaran di Samarinda.
Sebelumnya pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Muara Jawa sejak 2015 terkendala oleh proses pembebasan lahan.
Awang menyebut bantuan kemudahan izin yang akan diberikan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, agar setiap daerah dapat menyukseskan program pembangunan listrik di Indonesia dengan kapasitas 35.000 MW. Kata dia Kaltim ditarget untuk mampu menyumbang 17.500 MW.
Baca Juga
"Karena itu kami akan memberikan kemudahan seluas-luasnya siapa saja yang ingin membangun listrik di daerah ini. Tidak perlu lama, yaitu dengan dua hari saja, izin berusaha sudah bisa diterbitkan," katanya.
Walau pembangunan listrik di Kaltim terus meningkat dari tahun ke tahun, namun masih terdapat daerah yang belum teraliri listrik secara maksimal.
Sebagai daerah penghasil batu bara pihaknya juga sudah mewajibkan setiap perusahaan pertambangan besar untuk membangun PLTU mulut tambang yang sepertiga atau 30 persen listriknya dialirkan ke masyarakat.
“Contoh, yang sudah siap membangun adalah PT Gunung Bayan Resources 2x200 MW," jelasnya.
Terkait ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan Jonan telah meresmikan tambahan kapasitas PLTU Tanjung Bara milik KPC sebesar 3x18 MW, belum lama ini.
Adapun tambahan daya tersebut, yakni sebanyak 18 MW telah dijual ke PLN.