Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbatasan di Kalbar Perlu Perbanyak Pasar

Pemerintah daerah di Kalimantan Barat yang memiliki garis lintas batas dengan negara Malaysia diminta mengajukan usulan pembangunan pasar tradisional kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Sejumlah kendaraan roda empat dikemudikan warga melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.
Sejumlah kendaraan roda empat dikemudikan warga melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.

Bisnis.com, PONTIANAK -- Pemerintah daerah di Kalimantan Barat yang memiliki garis lintas batas dengan negara Malaysia diminta mengajukan usulan pembangunan pasar tradisional kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Kabid Pemberdayaan Diskop UMKM Kalbar Henry Amin mengatakan, pasar tradisional di perbatasan sangat penting dihadirkan karena negeri tetangga Malaysia sudah lama terlebih dahulu mengambil keuntungan menjual produk pertanian dan aneka kerajinan dari Kalbar dengan mendirikan pasar tradisional di wilayah mereka.

"Setiap akhir pekan pasar di Serikin (Malaysia), ramai dikunjungi warga dari Malaysia, dan orang Kalbar sendiri. Selain berjualan juga untuk berbelanja. Kami mau pasar tradisional dibangun di wilayah kita sendiri supaya lebih banyak beredar rupiah bukan ringgit yang kita belanjakan di sana," ucap Henry kepada Bisnis, Rabu (26/4).

Dia mengatakan belum ada pemerintah daerah (Pemda) yang mengajukan proposal pasar tradisional ke pihaknya. Adapun pemda yang berbatasan langsung dengan Malaysia yakni, Pemda Sambas, Pemda Sanggau, Pemda, Bengkayang, Pemda Sintang dan Pemda Kapuas Hulu.

Dalam usulan itu, Hendry mengutarakan jika ingin usulan diterima maka masing-masing pemda harus membuat tiga syarat yaitu, proposal pengajuan berisikan potensi di wilayah masing-masing, memiliki sketsa atau desain bentuk pasar, dan terjaminnya lahan yang sudah pasti dibebaskan untuk pembangunan pasar.

Selain pasar, kata dia, pemerintah daerah juga wajib menyediakan area pergudangan untuk menyimpan produk-produk UMKM dari daerah lain di Kalbar yang punya potensi pasar diminati oleh warga Malaysia.

"Apapun yang mau dijual adalah produk UMKM hulu hingga hilir, yang penting kabupaten silahkan mengajukan dulu syarat tiga itu tadi ke kami. Nanti kami perkuat dengan surat rekomendasi untuk diajukan ke kementerian," ujarnya.

Keberadaan pasar tradisional, lanjutnya, juga memudahkan pihaknya untuk menstimulus masyarakat membuat industri rumahan memproduksi kemasan-kemasan yang menarik untuk hasil produk pertanian dan makanan, minuman dari Kalbar.

Wakil Bupati Sambas Hairiah mengatakan, segera memulai mematangkan rencana pembangunan pasar tradisional menyusul dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM yang minta daerah mendirikan pasar tradisional di dekat Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk.

"Sambas punya hasil laut, beras, sayur-sayuran, minyak mentah kelapa sawit. Potensi dari Sambas itu akan kami optimalkan untuk dijual di daerah perbatasan. Kami akan sinergikan dengan pariwisata supaya orang Malaysia datang ke perbatasan juga menikmati budaya Sambas," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper