Bisnis.com, PONTIANAK – PT Sentosa Bumi Wijaya baru saja meresmikan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk menyerap tandan buah segar (TBS) dari petani sawit independen di Kabupaten Bengkayang.
Dari keterangan pers yang diterima Bisnis, peresmian PKS itu dihadiri Chairman PT SBW Adhitya Soenjoto, Gubernur Kalbar Cornelis, Panglima Kodam XII/Tpr Mayjen TNI Agung RIsdhainto, di Ledo Bengkayang, belum lama ini.
Pabrik yang merupakan pertama pabrik kelapa sawit tanpa kebun di kabupaten itu dapat menampung PKS sebanyak 60 ton per jam dengan menjalin mitra sesame petani sawit independen secara jangka panjang.
Adhitya mengatakan, dalam proses bisnisnya PT SBW bermitra dengan mayoritas petani sawit independen di Kabupaten Bengkayang yang memiliki total luasan lahan sawit mencapai 12.000 Hektare yang hampir menyerap lapangan pekerjaan bagi pekerja lokal hingga 60%.
“Kami melihat adanya potensi di Kabupaten Bengkayang sebagai salah salah satu kabupaten dengan luasan lahan sawit petani independen terbesar di Kalbar. Rasio supply dan demand TBS masih belum seimbang sehingga saat musim panen TBS petani sawit independen tidak terserap oleh PKS-PKS,” kata Adhitya, di sambutannya.
Sehingga muncul masalah TBS petani dibeli dengan harga jauh di bawah harga pasar. Sehingga pihaknya menyatakan komitmen fokus menjali kemitraan jangka panjang antara PT. SBW dengan petani sawit independen ketika panen raya dapat diserap dengan baik.
Selama ini, menurutnya, kemitraan hanya bersifat transaksional jual beli TBS saja. Dia berharap pola penyuluhan-penyuluhan secara aktif dari PT. SBW terkait teknis berkebung yang baik dan persoalan hukum bisa membuat produktivitas lahan para petani terus meningkat.
PT SBW adalah anak perusahaan Dharma Agung Wijaya (DAW Group) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan buah kelapa sawit dan termasuk fokus terhadap energi terbarukan.
Dalam road map jangka menengah, DAW Group akan berekspansi membangun beberapa PKS lagi dengan kapasitas total sebesar 330 ton per jam. Termasuk membangun pembangkit listrik energi terbarukan berkasitas 50 Megawatt dan terus membangun 20.000 hektare perkebunan kelapa sawit.
