Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan menjadi salah satu lokasi kelahiran komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) inklusif pertama di Kalimantan Timur.
Branch Area Head Kalimantan Region Area VII CIMB Niaga, Heny Susetyorini, menyatakan pihaknya meluncurkan Komunitas UMKM Balikpapan bersama dua komunitas serupa di Makassar dan Manado dalam Program Community Link #JadiBerkelanjutan musim ketiga.
"Community Link #JadiBerkelanjutan merupakan wujud nyata komitmen CIMB Niaga dalam menciptakan dampak sosial yang inklusif dan berkelanjutan," kata Heny Susetyorini di Balikpapan, Rabu (9/7/2025).
Tak pelak, Kota Minyak bertransformasi menjadi pusat gerakan ekonomi berkelanjutan yang diperhitungkan secara nasional.
Sebagaimana diketahui, PT Bank CIMB Niaga Tbk telah meluluskan 50 pelaku UMKM wanita dan penyandang disabilitas dari Indonesia Timur.
Heny menyebutkan pemilihan Balikpapan sebagai lokasi graduation dan site visit menunjukkan kepercayaan CIMB Niaga terhadap potensi ekonomi kreatif dan inklusif di wilayah ini.
Baca Juga
Dari 448 pendaftar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia Timur, kontribusi peserta dari Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan menunjukkan antusiasme luar biasa.
Setelah melalui seleksi ketat dalam pelatihan daring untuk 272 peserta dan luring untuk 129 peserta, sebanyak 50 UMKM terpilih kini siap menjadi agen perubahan ekonomi di Balikpapan.
Heny menyebutkan program ini berjalan sejak 2022 dan diklaim telah memberi dampak signifikan bagi lebih dari 690 pelaku UMKM di 6 wilayah strategis, termasuk 150 UMKM yang memperoleh akses pembiayaan tanpa bunga.
Dia mengungkapkan bahwa site visit ke beberapa UMKM binaan di Balikpapan merupakan ajang dialog konstruktif antara tim CSR, fasilitator, dan pelaku usaha, sekaligus membuktikan keberlanjutan dampak program di Bumi Borneo.
Lily Handayani, pelaku usaha difabel daksa yang menjalankan Safina Quilt di Balikpapan, menjadi contoh nyata pelaku UMKM yang mulai berkembang.
"Sebelumnya saya menghadapi tantangan dalam hal produksi dan pemasaran. Setelah mengikuti program ini, saya mendapatkan ilmu yang mendalam dan bantuan dari fasilitator yang sangat membantu," ucap Lily.
Sementara itu, pemilik usaha Istana Madu Balikpapan Elaine Adelaide Langelo menunjukkan bagaimana produk lokal Kalimantan dapat bersaing di pasar digital.
"Saya belajar banyak hal baru, terutama dalam digital marketing, yang membantu saya mengembangkan bisnis madu secara online. Terima kasih CIMB Niaga dan para fasilitator yang sudah membimbing saya," katanya.
Adapun, Founder BerdayaBareng, Nicky Clara, menegaskan posisi strategis Balikpapan dalam peta pemberdayaan UMKM Indonesia Timur.
"Sejak pertama kali program ini dijalankan, kami memiliki visi untuk menciptakan UMKM yang mandiri dan berdaya saing tinggi di Indonesia Timur. Pada musim ketiga ini, kami tidak hanya melanjutkan misi edukasi, tetapi juga membentuk komunitas UMKM yang menjadi pionir keberlanjutan dan inklusi di wilayahnya masing-masing," ujar Nicky.
