Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kaltim Menanjak, Surplus Perdagangan US$6,38 Miliar Hingga Mei 2025

Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Mei 2025 berhasil mencapai US$1,67 miliar atau naik 8,18% dibandingkan dengan April 2025.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Aktivitas perdagangan internasional Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan geliat positif pada Mei 2025. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan nilai ekspor pada Mei 2025 berhasil mencapai US$1,67 miliar. 

"Atau naik 8,18 persen dibandingkan dengan April 2025," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025). 

Pada saat yang sama, nilai impor juga turut terkerek naik sebesar 9,09% menjadi US$416,04 juta. Akibatnya, Kaltim mengalami surplus neraca perdagangan sebesar US$1,25 miliar untuk bulan Mei 2025.

Yusniar menambahkan, peningkatan ekspor bulanan ini ditopang oleh kenaikan baik dari sektor migas maupun nonmigas. 

Ekspor migas tercatat naik 21,01%, sementara ekspor nonmigas tumbuh 7,05% dari bulan sebelumnya. Kendati demikian, para pemangku kepentingan tidak perlu berpuas diri. 

Pasalnya, nilai ekspor selama Januari hingga Mei 2025 yang tercatat US$8,41 miliar, sesungguhnya mengalami kontraksi 15,51% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. 

Jika dirinci, peningkatan ekspor nonmigas pada Mei 2025 utamanya didorong oleh meroketnya nilai ekspor dari golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati yang naik US$69,35 juta atau 56,36%. 

Di sisi lain, penurunan ekspor terdalam terjadi pada golongan barang pupuk yang anjlok US$19,56 juta (35,40%).

Selama periode Januari-Mei 2025, komoditas hasil tambang masih menjadi tulang punggung utama ekspor Kaltim dengan kontribusi mencapai 71,36% dari total ekspor. 

Sementara itu, Tiongkok, India, dan Filipina kokoh sebagai tiga negara tujuan ekspor nonmigas terbesar dengan pangsa masing-masing 30,67%, 17,31%, dan 9,39%.

Dari sisi impor, Yusniar menyebutkan dinamikanya cukup kontras. Peningkatan nilai impor Mei 2025 secara keseluruhan didorong oleh lonjakan impor migas sebesar 19,02%. 

Sebaliknya, impor nonmigas justru tercatat turun 19,24% dibandingkan April 2025. 

Selama periode Januari-Mei 2025, Tiongkok juga menjadi negara asal barang impor nonmigas yang dominan dengan porsi 31,39%, diikuti Malaysia (9,85%) dan Amerika Serikat (8,90%).

Adapun, secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2025, neraca perdagangan Kaltim membukukan surpl us total senilai US$6,38 miliar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper