Bisnis.com, BALIKPAPAN – Eskalasi kebutuhan transaksi ritel masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) terjadi seiring peningkatan tren permintaan terhadap uang pecahan kecil (UPK) usai perayaan Hari Raya Idulfitri.
Sebagaimana diketahui, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Timur dan KPwBI Balikpapan telah menyiapkan total uang kartal mencapai Rp4,21 triliun.
Kepala KpwBI Kaltim Budi Widihartanto menjelaskan realisasi penyaluran uang tunai di Kaltim telah mencapai Rp3,38 triliun, per 27 Maret 2025.
“Permintaan uang kartal didominasi oleh uang pecahan kecil (UPK). Hal ini mencerminkan tingginya animo masyarakat terhadap layanan kas dan perbankan jelang hari besar keagamaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).
Kendati permintaan uang tunai cukup besar, potret pertumbuhan transaksi non-tunai di Kaltim pada bulan Februari lalu tetap menunjukkan tren positif.
Transaksi pembayaran digital menjadi motor penggerak utama. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencatatkan pertumbuhan fantastis sebesar 137% year-on-year (yoy).
Baca Juga
Bahkan, QRIS berkontribusi hingga 60% terhadap total transaksi QRIS di seluruh Kalimantan yang kian menegaskan dominasinya sebagai instrumen pembayaran digital pilihan masyarakat. Uang elektronik (UE) pun tidak ketinggalan mencatatkan pertumbuhan, yaitu sebesar 4% (yoy).
Ekspansi ekosistem QRIS di Kaltim juga tercermin dari pertumbuhan jumlah pengguna dan merchant. Jumlah pengguna QRIS tumbuh 12% yoy dan berkontribusi 29% terhadap total pengguna QRIS di Kalimantan.
Dia menambahkan, jumlah merchant QRIS melesat 22% yoy, dengan kontribusi 33% terhadap total merchant QRIS di Kalimantan.
“Secara keseluruhan, Kalimantan Timur menjadi salah satu wilayah dengan nominal transaksi digital terbesar di Kalimantan,” katanya.
Adapun, dia menuturkan penyaluran Bonus Hari Raya (BHR) kepada sektor informal, termasuk pengemudi ojek daring kian mendorong perputaran uang di masyarakat, meski kontribusinya tidak sebesar sektor formal.