Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pasangan Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut satu, Isran Noor dan Hadi Mulyadi diklaim akan menggenjot ekspor nonmigas demi surplus perdagangan.
Ketua Tim Pemenangan Isran Noor-Hadi Mulyadi, Iswan Priady menyatakan pihaknya akan terus memperkuat posisi Kaltim sebagai pemain utama dalam ekspor nonmigas nasional, khususnya dari luar Jawa.
"Kami tidak hanya fokus pada satu sektor, tetapi juga melibatkan pengelolaan sumber daya alam yang efisien, peningkatan infrastruktur yang mendukung, dan kolaborasi kuat antara pemerintah dan industri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).
Dia menyebutkan, keberhasilan Kaltim dalam mempertahankan dominasinya di sektor ekspor nonmigas menjadi bukti dari strategi kebijakan yang holistik.
Iswan memaparkan, surplus perdagangan Kalimantan Timur tercatat sebesar Rp201 triliun pada awal kepemimpinan Isran Noor tahun 2018 dan bertumbuh hingga mencapai Rp334 triliun pada akhir periode kepemimpinan mereka di tahun 2023.
"Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan pengelolaan ekonomi yang efektif, tetapi juga memperlihatkan upaya strategis dalam memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di provinsi ini," paparnya.
Baca Juga
Menurut data Kementerian Perdagangan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Kaltim konsisten berada di peringkat tiga besar ekspor nonmigas nasional dan menjadi penyumbang terbesar di luar Pulau Jawa.
Pada tahun 2022, provinsi ini mencatatkan ekspor nonmigas sebesar US$33,466 juta, dan meskipun mengalami penurunan, ekspor tahun 2023 masih mencapai US$25,225 juta.
"Angka ini menunjukkan posisi strategis Kaltim di pasar ekspor nasional dan internasional. Keberhasilan ini pun memperkuat citra Kalimantan Timur sebagai salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia di sektor nonmigas," terang Iswan.
Adapun, dia menuturkan bahwa keberhasilan ini diharapkan akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat.
"Sekaligus mengukuhkan posisi Kalimantan Timur sebagai salah satu pilar utama perekonomian Indonesia," pungkasnya.