Bisnis.com, BALIKPAPAN – Calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, sekaligus petahana menegaskan pihaknya lebih memilih untuk terus menyalurkan beasiswa dengan anggaran tambahan hingga Rp2,5 triliun, daripada menggratiskan seluruh biaya pendidikan.
"Alhamdulillah, kami sudah melaksanakan program pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia dan yang kami lakukan adalah sesuatu yang disesuaikan dengan kemampuan kami. Di dunia ini, tidak ada negara yang benar-benar memberikan pendidikan gratis, di Jerman ada, tapi biaya hidup tetap ditanggung oleh keluarga," ujarnya dalam debat kedua Pilgub Kaltim 2024 yang mengusung tema tata kelola pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat, Minggu (4/11/2024).
Cagub nomor urut 01 ini menambahkan, program beasiswa Kalimantan Timur Tuntas yang dilaksanakan telah membantu lebih dari 215.000 anak-anak Kaltim dari SD hingga perguruan tinggi.
“Itu adalah terbesar di seluruh Indonesia, cari aja cari di Google tidak akan pernah mendapatkan anggaran beasiswa sebesar itu, mohon maaf sekalipun DKI Jakarta memiliki anggaran yang terbesar, tapi tidak dapat menyamai apa yang diperbuat oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur," jelasnya.
Bahkan, Isran mengungkapkan bahwa program beasiswa Kaltim Tuntas tersebut berada di luar dari dana pendidikan sesuai dengan undang-undang pendidikan sebesar 20% dari APBD Kaltim.
“Ya, jadi jangan dimasukkan soal program pendidikan dengan program beasiswa Kalimantan Timur tuntas, paham lah Ikam. Jadi kira-kira saya nggak bisa tanya, karena nggak ada pengalaman kawan kita ini, apa yang mau saya tanya,” selorohnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Rudi Mas'ud, cagub Kaltim nomor urut 02, menjelaskan Kaltim harus meningkatkan sumber daya manusianya dengan menjadikan semua pengeluaran daerah terhadap pendidikan sebagai investasi di masa depan.
“Kita jangan pelit, orang pelit hidupnya sempit. Berbagilah kita kepada masyarakat, kita tidak ada ruginya. Ini bermanfaat buat manusia yang lainnya," ujar Rudi.
Adapun, Isran Noor menanggapi dengan tenang. "Kayaknya datanya salah lagi, tuh. Untuk partisipasi di tingkat SMA, Kalimantan Timur berada di peringkat 6, begitu juga untuk perguruan tinggi. Jadi, jangan dibandingkan dengan negara lain," pungkasnya.