Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK MBTK Diplot Jadi Pintu Masuk Hilirisasi di Benua Etam Kaltim

Pemprov Kaltim mendorong hilirisasi lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang berlokasi di Kutai Timur. 
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mendorong hilirisasi lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang berlokasi di Kutai Timur. 

Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Riawati menyatakan salah satu yang menjadi prioritas adalah hilirisasi turunan sawit yang memiliki potensi besar.   

Hilirisasi sudah sesuai dengan rencana pemerintah provinsi dan masuknya investor baru di KEK MBTK menjadi angin segar bagi keberlanjutan investasi serta dapat mendukung KEK lainnya di Kaltim. Infrastruktur tentu juga akan ditambah untuk mendukung proses hilirisasi,” ujarnya dalam sambungan telepon, Selasa (1/8/2023). 

Sebagaimana diketahui, KEK MBTK telah mendapatkan investasi baru senilai Rp800 miliar. Perjanjian kerja sama antara MBTK dan PT Energi Agro Investama ditandatangani di Kantor Gubernur Kaltim dan disaksikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Senin (31/7). 

Riawati menambahkan, saat ini pihaknya sedang dalam tahap persiapan untuk transformasi ekonomi dari migas dan batu bara ke sektor terbarukan, seperti turunan sawit yang memiliki potensi besar sebagai pengganti batu bara.  

“Semua pihak harus bersinergi untuk mencapai tujuan hilirisasi. Percepatan KEK Maloy menjadi fokus utama saat ini,” katanya. 

Riawati menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk menarik para investor adalah mempromosikan investasi sesuai sektor yang ada dengan kondisi eksisting di Kaltim, terutama mengarahkan hilirisasi ke Kawasan Industri (KI) dan KEK 

“Masuknya investor baru ke KEK MBTK dapat membangun kepercayaan dan menarik investor lain untuk berinvestasi di Kaltim. Keberhasilan ini akan berdampak positif pada KEK dan KI lainnya,” jelasnya. 

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman Hairul mengatakan bahwa Kaltim memiliki ekonomi yang sangat tergantung pada komoditas utama seperti sawit dan batu bara.  

Fluktuasi harga yang tinggi membuat sulit untuk mengestimasi kepentingan bisnis dan pendapatan pemerintah.  

“KEK Maloy memiliki nilai strategis sebagai sumber daya terbarukan pengganti batu bara. Pembangunan KEK Maloy sangat penting bagi Kutim dan berdampak juga di Kubur,” ucap Hairul. 

Menurutnya, Kaltim harus mengarahkan pada penggunaan sumber daya terbarukan dan menghasilkan barang jadi, bukan hanya setengah jadi.  

Selain itu, dia menegaskan bahwa KEK ini memerlukan sumber energi, air bersih, akses transportasi dan pemukiman yang dapat menciptakan desa baru. 

Sehingga, pemerintah daerah dituntut memiliki peta jalan untuk menyediakan hal tersebut. 

"Pengalaman kita sebelumnya harus dihindari agar tak terjadi kesalahan yang sama, karena masalah hanya dua, permukiman dan transportasi. Sehingga pemerintah harus membuat peruntukkan kawasan yang jelas dan terencana dengan baik,” tegasnya. 

Adapun, Hairul juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penggunaan kereta api sebagai alternatif transportasi yang efisien dan perlu dikaji lebih lanjut untuk mendukung pengembangan KEK dan sumber daya terbarukan di Kaltim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper